Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Tewas karena Serangan Jantung setelah Dipukul Tetangganya, Awalnya Tanam Pohon

Kompas.com - 11/06/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Seorang pria lanjut usia (lansia) di Malaysia tewas karena jantung setelah diserang oleh tetangganya menggunakan tongkat.

Harian Metro melaporkan, insiden tersebut terjadi di Negara Bagian Kelantan, Malaysia. Korban bernama Hor Keng Wah.

Plt Kepala Kepolisian Kelantan Zaki Harun mengatakan, penyelidikan awal menemukan bahwa insiden itu dimulai dengan cekcok mulut karena kesalahpahaman antara korban dan tersangka.

Baca juga: Belajar Tak Kenal Usia, Lansia Ini Raih Sarjana dalam Usia 82 Tahun

Zaki mengatakan, tersangka yang berusia pertengahan 60-an mengaku memukul korban dengan tongkat, sebagaimana dilansir World of Buzz, Sabtu (10/6/2022).

Tersangka mengatakan, awalnya dia tidak terima karena korban telah menanam pohon di jalan, sehingga kendaraan tersangka sulit melewati jalan tersebut.

“Tersangka memukul korban dengan tongkat dan korban melarikan diri ke rumahnya sebelum ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di dapur rumahnya,” kata Zaki.

Zaki menuturkan, pemeriksaan pada jenazah korban menemukan bahwa bagian belakang kepalanya bengkak dan ada bekas cakaran di lengannya.

Baca juga: Penembakan Massal di Gereja California AS, Pelaku Tembak Jemaat Lansia, Insiden Kedua Minggu Ini

“Asisten medis Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) membenarkan bahwa korban telah meninggal dunia,” tutur Zaki.

Zaki menjelaskan, polisi telah menangkap tersangka dan menyita tongkat yang diduga digunakan untuk memukul korban.

“Hasil tes urine tersangka negatif narkoba dan penahanan akan diterapkan besok untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Zaki.

Sementara itu, istri korban yang bernama See Toh Yuat Shya mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang menyiapkan sarapan.

Baca juga: Otoritas Shanghai Kirim Paksa Lansia ke Kamp Covid-19, Picu Kemarahan Publik

See Toh Yuat Shya mengaku mendengar suara tetangganya dan ketika dia melangkah keluar dari pintu dapur, dia terkejut menemukan suaminya tergeletak di lantai.

“Mendiang suami saya adalah orang yang pendiam dan kejadian yang terjadi pagi ini benar-benar mengejutkan. Saya bahkan tidak tahu penyebab mengapa suami saya dipukuli,” kata See Toh Yuat Shya.

“Laki-laki yang memukuli mendiang suami saya tidak tinggal di sekitar sini, dia tinggal di tempat lain dan sering datang ke rumah tetangga untuk membantu membersihkannya,” sambung See Toh Yuat Shya.

Dia menambahkan, baru tadi malam, mereka makan malam sebagai sebuah keluarga dan mendiang suaminya baik-baik saja.

“Namun, hal yang membuat saya semakin tak karuan adalah bahwa mendiang suami saya seharusnya pergi ke Sungai Petani di Kedah pada 18 Juni untuk mengantar anak bungsu kami menikah di rumah pengantin pria,” ujar See Toh Yuat Shya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Belum Maksimal, Kematian di Hong Kong Pecahkan Rekor Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com