Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Rusia Tewas Overdosis dan Serangan Jantung Saat Dipanggil Mobilisasi Parsial ke Ukraina

Kompas.com - 14/10/2022, 19:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA,KOMPAS.com - Sebanyak lima tentara Rusia yang direkrut untuk berperang di Ukraina sesuai perintah mobilisasi parsial dari Presiden Vladimir Putin, tewas sejak bergabung dengan pasukan, kata pihak berwenang pada Kamis (13/10/2022) tanpa mengungkapkan lokasi kematian.

Kelima orang tersebut berasal dari kawasan industri Chelyabinsk yang miskin di Siberia Barat, kata layanan pers pemerintah daerah yang disiarkan kantor berita Rusia.

"Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk keluarga dan orang-orang terkasih dari tentara kami yang gugur," katanya dikutip dari kantor berita AFP, seraya menjanjikan pembayaran 1 juta rubel (Rp 244 juta) untuk setiap tentara tersebut.

Baca juga: Berbagai Cara Warga Rusia Melarikan Diri dari Mobilisasi: Bersepeda ke Arktik hingga Berlayar ke Korsel

Pada Rabu (12/10/2022), anggota parlemen Rusia Maxim Ivanov yang mengawasi mobilisasi di wilayah tersebut mengatakan, seorang pria yang dimobilisasi dari wilayah Chelyabinsk tewas karena overdosis obat saat berada di pusat pelatihan.

Sejak Putin mengumumkan mobilisasi ratusan ribu tentara cadangan pada 21 September 2022, media-media Rusia dan pejabat lokal berulang kali melaporkan kematian tentara yang dimobilisasi, terutama di wilayah Ural dan Siberia.

Pada 3 Oktober 2022, Ivanov mengungkapkan bahwa tiga tentara yang dimobilisasi tewas di pangkalan militer wilayah Sverdlovsk, Rusia tengah.

Menurut Ivanov, satu meninggal karena serangan jantung, yang lain bunuh diri, dan yang ketiga meninggal karena sirosis hati terkait alkohol setelah dipulangkan.

Kremlin mengakui ada kesalahan selama proses mobilisasi, menyusul laporan orang-orang yang tidak memenuhi syarat, termasuk pelajar dan orang tua atau orang lemah yang menerima panggilan tersebut.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berujar bahwa lebih dari 200.000 orang telah dipanggil menjadi tentara Rusia dalam dua minggu untuk berperang di Ukraina, ketika pasukan Rusia menderita kemunduran besar dari serangan balasan Ukraina baru-baru ini.

Baca juga: Cerita Ibu Desertir Rusia, Ungkap Detik-detik Anaknya Kabur dari Mobilisasi Parsial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com