Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Lima Juta Anak di Seluruh Dunia Meninggal sebelum Ulang Tahun Kelima

Kompas.com - 15/01/2023, 13:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BRUSSEL, KOMPAS.com - Lima juta anak di seluruh dunia meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka pada tahun 2021.

Bahkan hampir setengahnya atau 47 persen meninggal selama bulan pertama mereka.

Dilansir dari Guardian, data baru yang diungkap PBB itu menyebut sebagian besar kematian dapat dicegah dengan perawatan kesehatan yang lebih baik.

Baca juga: Zelensky Ingin Kunjungi PBB pada Peringatan Setahun Invasi Rusia

Kematian di antara bayi yang baru lahir memang tidak berkurang secara signifikan sejak 2017.

Angka-angka yang diterbitkan oleh Inter-agency Group for Child Mortality Estimation PBB pekan ini, menunjukkan bahwa angka kematian memang telah menurun sejak tahun 2000, namun tak ada kemajuan berarti selama 12 tahun terakhir.

Dr Vandana Tripathi dari LSM EngenderHealth menyebut 2,3 juta bayi baru lahir yang meninggal pada bulan pertama kehidupan.

"Ini bukanlah pengurangan yang signifikan dari 2,5 juta bayi yang meninggal di bulan pertama mereka di tahun 2017," ungkapnya.

“Hal ini menegaskan bahwa, meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam mengurangi angka kematian ibu, masih ada kebutuhan besar untuk memperkuat perawatan persalinan yang aman dan berkualitas, khususnya dalam keadaan darurat kebidanan di Afrika sub-Sahara," tambahnya.

Anak-anak yang lahir di Afrika sub-Sahara 15 kali lebih mungkin meninggal di masa kanak-kanak daripada anak-anak di Eropa dan Amerika Utara.

Baca juga: 15 Negara Ini Sumbang 30 Juta Kasus Malanutrisi Akut pada Anak, PBB Serukan Bantuan Mendesak

Angka PBB juga menunjukkan bahwa 1,9 juta bayi lahir mati selama tahun 2021, lebih dari tiga perempat (77 persen) di Afrika sub-Sahara dan di Asia Selatan.

Risiko seorang wanita memiliki bayi lahir mati di Afrika sub-Sahara tujuh kali lebih besar daripada wanita di Eropa dan Amerika Utara.

Kelahiran prematur dan komplikasi selama persalinan adalah penyebab utama kematian neonatal.

Demikian pula, lebih dari 40 persen lahir mati terjadi selama persalinan.

Untuk anak-anak yang bertahan hidup melewati 28 hari pertama, penyakit seperti pneumonia, diare, dan malaria merupakan ancaman terbesar, kata PBB.

Baca juga: India Kerahkan Unit Penjaga Perdamaian PBB Wanita Terbesar ke Sudan

“Setiap hari, terlalu banyak orang tua yang menghadapi trauma kehilangan anak-anak mereka, kadang-kadang bahkan sebelum nafas pertama mereka,” kata Vidhya Ganesh, direktur analitik data, perencanaan dan pemantauan di Unicef.

“Tragedi yang meluas dan dapat dicegah seperti itu tidak boleh diterima sebagai hal yang tak terhindarkan,” tambahnua.

Kristy Kade, direktur White Ribbon Alliance, yang mengkampanyekan kesehatan, hak, dan kesetaraan gender perempuan dan anak perempuan, mengatakan angka itu tidak mengejutkan.

Baca juga: PBB: Bendungan Besar Dunia Bisa Kehilangan Seperempat Kapasitasnya pada 2050

“Angka-angka ini adalah hasil dari kemiskinan, kelaparan, dan tidak memiliki rumah. Tak akan ada perbaikan tanpa fokus pada wanita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com