Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Gelar Rapat Darurat soal Kunjungan Ben-Gvir ke Masjid Al-Aqsa, Utusan Palestina dan Israel Berdebat

Kompas.com - 06/01/2023, 11:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,

JENEWA, KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB melangsungkan rapat darurat membahas kunjungan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada Kamis (5/1/2023).

Rapat itu diadakan atas permintaan Palestina dan beberapa negara Islam dan non-Islam yang memprotes kunjungan menteri kabinet Israel yang ultra-nasionalis tersebut.

Lawatan Ben-Gvir ke komplek Masjid Al Aqsa pada Selasa (3/1/2022) lalu telah memicu kecaman keras dari seluruh dunia Muslim.

Baca juga: Kunjungan Menhan Israel ke Masjid Al-Aqsa Berpotensi Rusak Status Quo

Tindakannya juga mendapat teguran dari Amerika Serikat (AS) dan memicu kekhawatiran akan potensi terjadinya kerusuhan ketika kelompok-kelompok militan Palestina mengancam akan mengambil tindakan untuk menanggapi lawatan itu.

Sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP), dalam rapat darutat yang diadakan Dewan Keamanan PBB, terjadi perdebatan sengit antara utusan Palestina dan Israel.

Duta Besar Palestina di PBB, Riyad Mansour, mengutuk lawatan Ben-Gvir itu.

“Dengarkan saya dengan seksama. Mereka seharusnya menghentikannya (Ben-Givr). Dewan ini seharusnya menghentikannya. Ini tanggung jawab mereka. Merupakan tanggung jawab dewan ini dan seluruh negara untuk menjunjung tinggi undang-undang dan stetoskop sejarah ini. Mereka seharusnya menghentikanya. Jangan salah, jika mereka tidak melakukannya, rakyat Palestina yang akan melakukannya,” ucap dia.

Sementara itu, Duta Besar Israel di PBB, Gilad Erdan, mengatakan lawatan Ben-Gvir sejalan dengan status quo kawasan itu.

Baca juga: Parlemen Israel Diketuai Politikus Gay, Rabi Terkenal Kritik Keras

Dia menggarisbawahi hak warga Yahudi yang boleh mengunjungi lokasi suci di Yerusalem itu.

“Lawatan Menteri Ben-Gvir sejalan dengan status quo dan siapa pun yang mengklaim sebaliknya, mereka hanya memanas-manasi situasi. Warga Yahudi diizinkan mengunjungi Temple Mount. Setiap orang Yahudi, termasuk menteri yang ditugasi mengurus keamanan dan keselamatan Temple Mount,” beber dia..

Warga Muslim menyebut kawasan Temple Mount atau Bukit Bait Suci ini sebagai kompleks Haram Al Sharif (Tempat Suci Mulia) yang terdapat Masjid Al Aqsa di dalamnya.

Sementara itu, kawasan tersebut bisa dikatakan menjadi lokasi paling suci ketiga bagi umat Islam, yakni setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Dikutip dari AFP, Diplomat AS Robert Wood mengatakan pada pertemuan itu, bahwa Amerika menentang semua tindakan sepihak menyimpang dari status quo bersejarah yang tidak dapat diterima.

"Kami mendesak Israel dan Palestina untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketenangan, mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut dan menjaga kemungkinan solusi dua negara untuk perdamaian di Timur Tengah," katanya.

Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi beberapa resolusi tentang konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun dan mendukung solusi dua negara untuk perdamaian di Timur Tengah.

Baca juga: Menteri Keamanan Israel Kunjungi Masjid Al-Aqsa, Palestina hingga AS Mengecam

Setelah mengikuti pertemuan dua jam selesai, Duta Besar Palestina di PBB, Mansour, mengaku puas dengan apa yang dia sebut sebagai kebulatan suara Dewan Keamanan PBB untuk mempertahankan status quo.

Dia tidak mengharapkan tindakan nyata lebih lanjut dari badan dunia tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com