MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata sepihak oleh pasukan Rusia di Ukraina selama Natal Ortodoks pada 6-7 Januari.
Ini jadi sebuah langkah yang digambarkan Kyiv sebagai upaya munafik dan propaganda.
Dilansir dari Financial Times, gencatan senjata, yang mengikuti seruan Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, akan mulai berlaku pada tengah hari tanggal 6 Januari dan berlangsung hingga tengah malam keesokan harinya.
"Kami meminta pihak Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata dan memberi orang kesempatan untuk menghadiri kebaktian pada Malam Natal, serta pada hari kelahiran Kristus," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Ukraina menolak gencatan senjata Rusia. Mereka diminta meninggalkan wilayah yang diduduki, baru setelah itu akan ada gencatan senjata sementara.
"Simpan kemunafikan pada diri Anda sendiri,” kata Mykhailo Podolyak, seorang penasihat di kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Twitter.
Sebelumnya, Podolyak menggambarkan seruan Kirill sebagai jebakan sinis dan elemen propaganda.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-314 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Rusia Marah, Putin Siapkan Film
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya pada hari Kamis (5/1/2023) bahwa gencatan senjata yang diusulkan Rusia adalah tipuan.
“Mereka sekarang ingin menggunakan Natal sebagai kedok, meskipun sebentar, untuk menghentikan gerak maju anak laki-laki kita di Donbas, dan membawa peralatan, amunisi, dan pasukan yang dimobilisasi lebih dekat ke posisi kita,” katanya.
Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, berbicara di televisi, mengatakan Kyiv tidak akan mengadakan negosiasi dengan Rusia tentang gencatan senjata Natal.
Baca juga: Putin Beberapa Kali Tahan Batuk Saat Pidato Tahun Baru
Kementerian pertahanan di Moskwa mengatakan telah menerima perintah presiden dan mengarahkan pasukan untuk memulai gencatan senjata 36 jam mulai tengah hari pada 6 Januari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.