Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2022 Serukan Keterlibatan Anak Muda dalam Aksi Iklim

Kompas.com - 04/10/2022, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa (EU Climate Diplomacy Week 2022) ditutup dengan penuh optimisme dan seruan untuk terus memperkuat kolaborasi aksi iklim.

Diselenggarakan pada 18 September hingga 1 Oktober 2022, rangkaian acara ini dihadiri lebih dari 4.000 orang.

Mereka aktif berpartisipasi pada kegiatan luring termasuk bersepeda, plogging, talk show, Youth Climate Pitch, pemutaran film dan pertunjukan musik.

Baca juga: Nikaragua Minta Dubes Uni Eropa Hengkang, Dinyatakan Persona Non Grata

Bertema “Hijau dan Biru untuk Iklim Kita”, Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2022 mencakup tiga bidang tematik, yaitu:

  1. Transisi energi bersih
  2. Perlindungan alam dan keanekaragaman hayati
  3. Kota berkelanjutan dan ekonomi sirkular – dengan fokus pada peran kaum muda dalam membangun masa depan yang lebih hijau

Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa ditutup dengan acara Green Gathering at the Park dengan kegiatan adopsi pohon untuk kawasan konservasi di Jawa Barat.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan perubahan iklim adalah tantangan terbesar masa kini.

"Pada tahun ini, kami mengawali Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa dengan membersihkan pantai dan jalanan di kota, dan menanami kembali hutan konservasi dengan dukungan komunitas bersepeda," jelas dia.

Baca juga: Soal Ancaman Senjata Nuklir dari Putin, Uni Eropa Harus Tanggapi Serius

Menurut Vincent Piket, hal tersebut adalah simbol tindakan kolektif untuk mengatasi perubahan iklim.

"Lebih dari 4.000 orang, terutama kaum muda, telah berpartisipasi aktif. Suara mereka, partisipasi mereka dalam aksi iklim, adalah inspirasi bagi semua,” kata dia.

Direktur Jenderal untuk Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Laksmi Dewanthi, turut menyuarakan pentingnya peran anak muda dalam aksi iklim.

“Melibatkan anak muda sangat penting dalam mendukung agenda keberlanjutan lingkungan dan iklim. KLHK terus melibatkan anak muda dalam berbagai inisiatif, mengingat kemampuan mereka dalam mempresentasikan gagasan yang lebih berani, kreatif, dan inovatif. Anak muda adalah penggerak perubahan,” ucap dia, sebagaimana tertuang dalam rilis yang dikirim Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2022).

Kegiatan "Dialog Duta Besar dengan Anak Muda" bertema meningkatkan aksi iklim telah mempertemukan 10 Duta Besar Negara-negara Anggota Uni Eropa untuk berdiskusi dengan mahasiswa dan aktivis muda peduli iklim.

Sedangkan kegiatan kedua, "Youth Climate Pitch" berhasil mengumpulkan lebih dari 117 gagasan anak muda dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Makin Banyak, Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia, Buntut Mobilisasi Parsial Putin

Pekan Diplomasi Iklim 2022 juga menjadi wadah bagi para pakar, praktisi, dan peneliti dalam diskusi yang memberikan wawasan tentang topik yang berkaitan dengan perubahan iklim.

Ini termasuk efisiensi energi, transisi energi bersih, pekerjaan ramah lingkungan, partisipasi warga dalam pengendalian polusi, dan seni untuk aktivisme iklim.

Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa berhasil terlaksana atas kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, kedutaan besar negara-negara anggota Uni Eropa, EuroCham dan sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, serta kelompok pemuda dan berbagai komuitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com