MANAGUA, KOMPAS.com – Nikaragua meminta Duta Besar Uni Eropa untuk hengkang dari negara itu.
Kabar tersebut disampaikan tiga sumber diplomatik kepada Reuters pada Rabu (28/9/2022).
Seorang sumber mengatakan, Duta Besar Uni Eropa Bettina Muscheidt dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Nikaragua, di mana dia dinyatakan sebagai persona non grata alias orang yang tak diinginkan.
Baca juga: Presiden Nikaragua Bela Sikap Rusia atas Ukraina, Apa yang Dikatakan?
Sumber tersebut menambahkan, Muscheidt diberitahu bahwa dia harus meninggalkan Nikaragua dan tidak lagi diterima di sana, sebagaimana dilansir Reuters.
Sumber lain mengatakan, Duta Besar Uni Eropa diminta untuk meninggalkan negara itu pada Rabu, tetapi dua sumber lainnya tidak mengetahui waktu kepergiannya.
Kantor pers pemerintah maupun Kementerian Luar Negeri Nikaragua tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai pengusiran Duta Besar Uni Eropa.
Kabar tersebut merupakan dorongan terbaru untuk menghukum mereka yang mengkiritik pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega.
Baca juga: Usai Putus Hubungan dengan Taiwan, Nikaragua Langsung Terima 1 Juta Vaksin dari China
Sebelumnya, muncul serangkaian tindakan keras terutama terhadap media independen dan oposisi politik yang hancur selama beberapa tahun terakhir.
Keputusan untuk memaksa Muscheidt hengkang dari Nikaragua muncul setelah Uni Eropa mengeluarkan pernyataan di PBB pekan lalu bahwa mereka mendesak Ortega untuk memulihkan demokrasi.
Dalam pernyataan itu, Uni Eropa juga mendesak pembebasan tahanan politik dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Mantan Duta Besar Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) Arturo McFields mengatakan di Twitter bahwa Muscheidt telah diusir dengan cara yang "vulgar".
Baca juga: Bujukan China Pengaruhi Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Taiwan?
Pada Februari, Duta Besar Vatikan untuk Nikaragua Waldemar Stanislaw Sommertag dinyatakan sebagai persona non grata dan diperintahkan untuk pergi.
Protes nasional terhadap Ortega pecah pada 2018, yang mengakibatkan lebih dari 300 orang meninggal, sebagian besar di tangan polisi.
Selama pemilihan presiden tahun lalu, para penantang politik utama Ortega ditangkap dan serangan luas terhadap perbedaan pendapat diberlakukan.
Baca juga: Menang Pemilu, Presiden Nikaragua Malah Dilarang Masuk AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.