Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reporter TV Rusia yang Hina Putin Kabur, Masuk Daftar Buron

Kompas.com - 04/10/2022, 15:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Wartawan TV Rusia Marina Ovsyannikova, yang terkenal karena protes secara langsung terhadap perang Rusia di Ukraina, telah dimasukkan dalam daftar orang yang dicari Rusia.

Dilansir Reuters, mantan suaminya melaporkan bahwa dia telah melarikan diri dari tahanan rumah pra-persidangan.

Ovsyannikova, 44 tahun, diberikan tahanan rumah dua bulan pada Agustus, dan menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah menyebarkan berita palsu tentang angkatan bersenjata Rusia.

Baca juga: Korea Utara Dukung Rusia Caplok Wilayah Ukraina, Tuduh AS seperti Gangster di PBB

Kasus ini berkaitan dengan protes pada bulan Juli ketika dia berdiri di tanggul sungai di seberang Kremlin dan mengangkat poster yang menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh dan tentaranya fasis.

Masa tahanan rumahnya akan berlangsung hingga 9 Oktober.

Namun, outlet berita pemerintah Russia Today melaporkan pada hari Sabtu (1/10/2022) bahwa dia telah melarikan diri bersama putrinya, dan keberadaannya tidak diketahui.

"Tadi malam, mantan istri saya meninggalkan tempat yang ditetapkan pengadilan untuknya sebagai tahanan rumah dan, bersama dengan putri saya yang berusia 11 tahun, melarikan diri ke arah yang tidak diketahui," kata mantan suaminya itu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-222 Serangan Rusia ke Ukraina: Ikut Perang untuk Hindari Istri Galak | Dukungan 9 Negara NATO

Pada hari Senin, namanya dapat dilihat di daftar buronan online kementerian dalam negeri, disertai dengan sebuah foto.

Keadaan di mana dia pergi atau bagaimana dia pergi tidak jelas.

Rusia mengeluarkan undang-undang baru yang melarang mendiskreditkan atau mendistribusikan "informasi palsu yang disengaja" tentang angkatan bersenjata pada 4 Maret, delapan hari setelah menginvasi Ukraina.

Ovsyannikova, yang lahir di Ukraina, menjadi terkenal di dunia internasional pada bulan Maret setelah berjalan di depan kamera studio selama siaran berita malam di saluran utama Channel One dengan plakat bertuliskan "Hentikan perang" dan "Mereka berbohong kepada Anda".

Baca juga: Tanggapan Rusia Setelah Diminta Pemimpin Chechnya Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Dia telah didenda untuk dua protes sebelumnya terhadap perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com