Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Langya Menginfeksi 35 Orang di China, Diduga dari Tikus

Kompas.com - 11/08/2022, 18:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS;com - Sebanyak 35 warga China terinfeksi virus Langya, virus baru yang juga ditemukan pada tikus. Namun, sejauh ini belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

Infeksi virus Langya ditemukan di provinsi Shandong, China timur, dan provinsi Henan di China tengah, menurut sebuah laporan di New England Journal of Medicine bulan ini yang dikutip kantor berita AFP.

Virus ini disebut Langya henipavirus atau LayV. Pasien melaporkan gejala yang meliputi demam, kelelahan, batuk, mual, dan sakit kepala.

Baca juga: Penyakit Baru Muncul di China, Disebut Virus Langya, 35 Orang Positif

Beberapa orang juga mengalami kelainan sel darah dan gangguan fungsi hati serta ginjal, kata laporan itu.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa tikus mungkin merupakan sumber alami untuk patogen ini.

"Tidak ada kontak dekat atau riwayat paparan umum di antara pasien, yang menunjukkan bahwa infeksi pada populasi manusia mungkin sporadis," menurut laporan itu.

Namun, diperingatkan juga bahwa ukuran sampelnya terlalu kecil untuk menentukan status penularan dari manusia ke manusia terkait virus Langya.

Pasien virus Langya sebagian besar adalah petani. Kasusnya ditemukan melalui bantuan sistem deteksi untuk orang dengan demam akut dan riwayat paparan hewan, tambahnya.

Baca juga: WHO Diminta Ganti Nama Virus Monkeypox, Ini Sebabnya

Kasus-kasus Langya henipavirus sejauh ini tidak berakibat fatal atau sangat serius, kata Linfa Wang dari Duke-NUS Medical School di Singapura, kepada kantor berita Pemerintah China Global Times.

Wang merupakan salah satu peneliti yang terlibat dalam penulisan makalah tersebut.

Zoonosis adalah penyakit hewan yang menular ke manusia, terdiri dari sebagian besar penyakit baru dan yang sudah ada pada manusia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Beberapa di antaranya dapat dicegah melalui vaksinasi, sementara yang lain bermutasi menjadi strain khusus manusia atau menyebabkan wabah berulang.

Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk semakin memahami penyakit yang terkait dengan virus Langya, menurut para peneliti di China, Singapura, dan Australia yang terlibat dalam makalah tersebut.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius pada Anak Mulai Terkuak, Ada 2 Virus

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com