Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Cacar Monyet Belum Akan Jadi Pandemi, Bukan Virus Gay

Kompas.com - 31/05/2022, 11:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (30/5/2022) mengatakan, penyakit cacar monyet belum akan menjadi pandemi global.

Sejak Inggris kali pertama melaporkan kasus cacar monyet yang dikonfirmasi pada 7 Mei, hampir 400 kasus yang dicurigai dan dikonfirmasi telah dilaporkan ke WHO di hampir 24 negara yang jauh dari Afrika, lokasi virus itu endemik.

WHO pun menyuarakan keprihatinan pada situasi yang tidak biasa ini, tetapi menegaskan kembali tidak ada alasan untuk panik atas virus cacar monyet, yang menyebar melalui kontak dekat dan biasanya tidak menyebabkan penyakit parah.

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet: Gejala, Penyebab, dan Kenapa Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Pakar cacar monyet terkemuka WHO Rosamund Lewis mengaku tidak tahu apakah virus yang endemik di berbagai negara Afrika barat dan tengah ini dapat menjadi pandemi verikutnya, tetapi menurutnya tidak.

"Saat ini, kami tidak khawatir tentang pandemi global," ujarnya dikutip dari AFP.

Penting, katanya, untuk mengambil langkah cepat guna mengendalikan penyebaran virus cacar monyet.

"Masih mungkin untuk menghentikan wabah ini sebelum menjadi lebih besar," katanya kepada forum publik online. "Saya tidak berpikir kita harus takut secara kolektif."

Cacar monyet atau monkeypox terkait dengan cacar (smallpox) yang merenggut nyawa jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun sebelum diberantas pada 1980.

Namun, gejala cacar monyet jauh lebih ringan dan kebanyakan orang sembuh dalam tiga sampai empat minggu.

Gejala awal cacar monyet termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam seperti cacar air.

Baca juga:

"Bukan penyakit gay"

Ilustrasi cacar monyetShutterstock Ilustrasi cacar monyet
Para ahli sedang mencoba menentukan mengapa virus cacar monyet tiba-tiba menyebar di negara-negara yang belum pernah melaporkan sebelumnya, terutama di kalangan pria muda.

Salah satu teorinya adalah cacar monyet menyebar lebih mudah di antara orang-orang di bawah usia 45 tahun yang belum divaksinasi cacar.

Vaksin yang dikembangkan untuk cacar juga ditemukan sekitar 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet, tetapi persediaannya terbatas.

"Kami khawatir itu (cacar monyet) akan menggantikan cacar dan kami benar-benar tidak ingin itu terjadi," kata Lewis yang juga mengepalai sekretariat cacar WHO.

Dia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran di antara orang-orang yang mungkin berisiko, mendeteksi kasus lebih awal, mengisolasi yang terinfeksi, dan melacak kontaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com