SINGAPURA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, seharusnya tak mengherankan jika Singapura akan mendeteksi kasus cacar monyet dalam beberapa minggu mendatang.
Sebab, kata dia, orang-orang di negara itu terus bepergian secara luas dan juga karena posisinya sebagai pusat komersial dan internasional.
Namun, dia meyakinkan bahwa Singapura telah menerapkan protokol dan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang dipicu oleh kasus impor pada 2019.
Baca juga: Mendagri Singapura Klaim UAS Telah Meradikalisasi Warga Singapura
Dalam sebuah posting Facebook pada Sabtu (28/5/2022), Ong mengatakan, cacar monyet sangat tidak mungkin menjadi pandemi seperti Covid-19.
"Ini (cacar monyet) ditularkan sebagian besar melalui kontak fisik yang dekat, dan tidak melalui udara seperti Cobid-19, yang menular lebih cepat dan luas," jelas dia, dilansir dari Channel NewsAsia (CNA).
"Cacar monyet telah menarik banyak perhatian, termasuk di Majelis Kesehatan Dunia yang baru-baru ini saya hadiri, karena penyakit ini bukan lagi penyakit langka yang terbatas di tempat-tempat tertentu di Afrika, tetapi ditularkan dari manusia ke manusia lain di banyak bagian dunia," tambah Ong.
Menurut Ong, lebih dari 200 kasus cacar monyet telah terdeteksi di lebih dari 20 negara.
Dia menjelaskan, bahwa penyebab cacar monyet adalah virus yang kemungkinan besar telah berpindah dari hewan, seperti tikus, ke manusia, di wilayah tertentu di Afrika.
Baca juga: Bukan Hanya UAS, Singapura Pernah Larang Masuk 2 Penceramah Agama Terkemuka AS
Orang yang terinfeksi mungkin mengalami gejala awal, seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Ong menjelaskan, lesi ruam cacar monyet yang khas berkembang di sekitar wajah atau mulut atau area genital sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Ini mungkin tampak seperti ruam cacar air biasa dan oleh karena itu pemeriksaan oleh dokter penting dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.