Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Ukraina yang Menyerah di Pabrik Baja Azovstal Akan Dihukum Mati oleh Separatis Pro-Rusia

Kompas.com - 31/05/2022, 10:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MARIUPOL, KOMPAS.com - Tentara Ukraina yang menyerah kepada pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di kota Mariupol mungkin menghadapi hukuman mati, kata separatis pro-Rusia pada Senin (30/5/2022).

"Pengadilan akan membuat keputusan tentang mereka," ujar Yuri Sirovatko, menteri kehakiman Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti.

"Untuk kejahatan seperti itu, kami memiliki bentuk hukuman tertinggi di DNR--hukuman mati.

Baca juga: Pengepungan Pabrik Azovstal Berakhir, Rusia Giliran Intensifkan Serangan di Donbass

"Semua tawanan perang berada di wilayah DNR," tambahnya dikutip dari AFP, seraya menambahkan ada sekitar 2.300 tentara dari Azovstal di antara mereka.

Ratusan tentara Ukraina yang mempertahankan Mariupol di tenggara negara itu menyerah bulan ini setelah bertahan di terowongan bawah tanah pabrik baja Azovstal selama berminggu-minggu.

Ukraina ingin menukar para tawanan itu dalam pertukaran tahanan, tetapi Rusia mengindikasikan mereka akan diadili terlebih dahulu.

Baca juga:

Di antara para prajurit Ukraina yang menyerah adalah anggota resimen Azov, bekas unit paramiliter yang terintegrasi ke dalam angkatan bersenjata Ukraina.

Rusia menggambarkan unit tersebut--sebelumnya memiliki hubungan dengan kelompok sayap kanan--sebagai organisasi neo-Nazi.

Dalam panggilan telepon dengan Vladimir Putin pada Sabtu, para pemimpin Perancis dan Jerman mendesak presiden Rusia itu untuk membebaskan para tentara Ukraina dari Azovstal.

Baca juga: Kerabat Pasukan Ukraina Minta Xi Jinping Bebaskan Pengepungan Azovstal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com