MARIUPOL, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina yang tersisa dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol diperintahkan oleh Kyiv untuk menghentikan pertempuran, kata komandan batalion yang memimpin unit-unit yang terperangkap itu pada Jumat (20/5/2022).
"Komando militer yang lebih tinggi memberikan perintah untuk menyelamatkan nyawa para prajurit garnisun kami dan berhenti mempertahankan kota," kata Denys Prokopenko dalam video di Telegram yang dikutip AFP.
Saat ini sedang berlangsung proses untuk mengevakuasi tentara yang tewas dari pabrik, tambahnya.
Baca juga: Rusia Klaim 1.730 Tentara Ukraina Menyerah di Pabrik Baja Azovstal
Para prajurit yang terkepung di pabrik baja raksasa itu selama berminggu-minggu menjadi simbol perlawanan sengit Ukraina terhadap invasi Rusia.
Perintah itu muncul saat Moskwa mengatakan, 1.908 tentara Ukraina yang terperangkap di pabrik baja Azovstal telah menyerah sejak Senin (16/5/2022).
Prokopenko mengatakan, prioritasnya sekarang adalah memindahkan yang terluka dari pabrik.
"Kami selalu bersikeras pada tiga kondisi yang paling penting bagi kami: warga sipil, yang terluka, dan tewas," katanya.
Warga sipil sudah dievakuasi dari terowongan bawah tanah pabrik oleh operasi yang dipimpin PBB, dan Prokopenko mengatakan bahwa prajurit yang terluka telah menerima bantuan.
Dia mengatakan, hanya "pahlawan yang tewas" yang tersisa.
"Saya sekarang berharap, keluarga dan seluruh Ukraina akan segera dapat menguburkan pejuang mereka dengan kehormatan," katanya.
Ukraina berharap untuk menukar tentara Azovstal yang sekarang berada di tangan Moskwa dengan tahanan Rusia.
Baca juga: Ukraina Terkini: Barisan Kendaraan Lapis Baja Rusia Hancur Saat Seberangi Sungai Donbass