Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keracunan, Mantan Pejabat Putin yang Mundur Pasca Invasi Ukraina Dilarikan ke Rumah Sakit di Eropa

Kompas.com - 01/08/2022, 17:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Dia tetap menjadi tokoh kunci di bawah Putin, dan dari 1998 hingga pengasingannya tahun ini, dia memimpin monopoli tenaga listrik milik negara Rusia RAO UES dan perusahaan nanoteknologi RUSNANO.

Pada awal Juni dia difoto di supermarket Siprus, dan sebelumnya ada laporan bahwa dia berada di Israel dan Turki.

Baca juga: Nyanyian Pro-Putin Picu Kemarahan di Pertandingan Sepak Bola Turki

Dugaan kematian misterius

The Sun melaporkan setidaknya lima oligarki Rusia yang dekat dengan Putin diduga dibunuh, yang dilihat sebagai upaya “bersih-bersih” dari mantan sekutunya yang kaya.

Sejak awal tahun, empat bos industri gas yang terkait dengan Putin dan seorang eksekutif medis terkemuka Rusia telah meninggal secara misterius.

Beberapa meyakini mereka dibunuh karena diduga ada kesamaan dalam cara kematian mereka.

Pada 25 Februari - sehari setelah Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina - tubuh Alexander Tyulakov, seorang pejabat senior keuangan dan keamanan Gazprom di tingkat wakil direktur jenderal, ditemukan oleh kekasihnya.

Leher pria 61 tahun itu terjerat di rumahnya yang seharga 500.000 poundsterling setara Rp 9 miliar.

Baca juga: Amber Heard Ungguli Putin dalam Daftar Orang Paling Dibenci 2021

Hanya tiga minggu sebelumnya - dalam perumahan elit yang sama di wilayah Leningrad - Leonid Shulman, kepala transportasi di Gazprom Invest, ditemukan tewas.

Pria berusia 60 tahun itu ditemukan dengan beberapa luka tusukan di lantai kamar mandinya.

Sementara itu, Vladislav Avayev (51 tahun), mantan wakil presiden Gazprombank dan mantan pejabat Kremlin, ditemukan tewas tertembak di penthouse elit Moskwa.

Dan beberapa hari kemudian, Sergey Protosenya *55 tahun), ditemukan gantung diri di Spanyol. Protosenya adalah mantan wakil ketua Novotek, sebuah perusahaan yang terkait erat dengan Kremlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com