Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pelatih Lumba-lumba Asal Malaysia Jadi Anggota Parlemen Australia, Kemenangan yang Mengejutkan

Kompas.com - 23/05/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Kemenangan Sam Lim warga asal Malaysia menjadi anggota parlemen federal di Australia adalah salah satu kejutan terbesar dalam pemilu, Sabtu (21/5/2022).

Kemenangan Sam Lim untuk daerah pemilihan (dapil) Tangney di Australia Barat dilihat sebagai hal yang tidak terduga karena lawannya Ben Morton, adalah penasehat dan teman dekat Perdana Menteri Australia Scott Morrison dari Partai Liberal.

Daerah pemilihan Tangney ini dianggap sebagai kursi yang aman bagi Partai Liberal karena di pemilu sebelumnya tiga tahun lalu, Partai Liberal meraih suara 9,5 persen lebih banyak dari Partai Buruh.

Baca juga: Anthony Albanese Dilantik Jadi PM Australia, Langsung Terbang ke Tokyo Hadiri Pertemuan Quad

Namun dalam pemungutan suara Sabtu, sebagian pemilih di Australia kecewa dengan pemerintahan Partai Liberal pimpinan Scott Morrison.

Di Australia Barat, Partai Buruh mendapatkan tambahan empat kursi dari Dapil Pearce, Swan, Hasluck, dan Tangney, yang semula diperkirakan tidak akan terjadi.

Perpindahan suara di Australia Barat inilah yang menjadi salah satu sebab Partai Buruh menang pemilu federal kali ini dan Australia sekarang memiliki perdana menteri baru yaitu Anthony Albanese.

Kemenangan Sam Lim yang menceritakan riwayat kehidupannya kepada media pada Minggu (22/5/2022) pagi di Perth menggambarkan semakin berwarnanya peta politik di Australia.

Baca juga: Tsunami Politik Akhiri Pemerintahan PM Australia Scott Morrison

Menjadi pelatih lumba-lumba

Sam Lim sejak kecil bercita-cita jadi polisi dan mewujudkan impiannya di tahun 2006.ABC NEWS/GIAN DE POLONI via ABC INDONESIA Sam Lim sejak kecil bercita-cita jadi polisi dan mewujudkan impiannya di tahun 2006.

Sam Lim yang sekarang berusia 61 tahun pindah dari Malaysia di tahun 2002 dan sudah menjalani berbagai pekerjaan sebelum terpilih sebagai anggota parlemen federal Australia yang baru.

Menurut Sam, sebagai salah satu dari delapan bersaudara dilahirkan dan dibesarkan di Malaysia, mereka berasal dari keluarga miskin di mana rumah mereka tidak memiliki air bersih, atapnya bocor, dan lantai yang kotor.

"Jadi hidup kami kesulitan selama 15 tahun pertama dari kehidupan saya sejak lahir," tuturnya.

"Namun 15 tahun tersebut telah membentuk saya seperti sekarang ini," kata Sam.

"Ketika saya harus berjuang untuk memenangi kursi parlemen ini, saya menggunakan seluruh tekad dan perjuangan selama 15 tahun pertama dalam hidup saya, dan saya mencapai kemenangan tersebut," tambahnya.

Baca juga: Sebelum Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Sebut Indonesia Calon Negara Adidaya, Janji Kunjungi Jakarta

Cita-cita Sam sejak kecil sebenarnya adalah menjadi polisi, namun karena bayaran untuk polisi di Malaysia begitu kecilnya sehingga kemudian dia melamar pekerjaan menjadi pelatih lumba-lumba di sebuah taman safari.

Pekerjaan itu menurut Sam Lim merupakan pekerjaan paling terbaik yang pernah dilakukannya.

"Saya suka dengan pekerjaan tersebut karena lumba-lumba adalah binatang yang setia," katanya.

"Lumba-lumba tidak pernah berusaha menyerang kita. Kalau kita merasa sedih, kita bisa masuk ke kolam, binatang tersebut akan mendekat dan berusaha menghibur," ujar Sam.

"Itu adalah masa-masa terbaik dalam karier saya," tambahnya.

Baca juga: Anthony Albanese, Pemimpin Partai Buruh yang Menang jadi PM Australia

Namun kemudian taman safari tersebut harus ditutup karena banyak utang, Sam Lim harus membiarkan lumba-lumba yang dilatihnya untuk dikembalikan ke alam, hal yang menyedihkan sekaligus membahagiakan baginya.

"Itu adalah masa paling menyedihkan dalam pekerjaan saya harus berpisah dengan mereka, namun kami juga senang bahwa lumba-lumba itu dikembalikan ke habitat aslinya," katanya.

Sam Lim pindah ke Australia dari Malaysia bersama keluarganya di tahun 2002.ABC NEWS/CASON HO via ABC INDONESIA Sam Lim pindah ke Australia dari Malaysia bersama keluarganya di tahun 2002.

Dari itu, Lim kemudian menjadi pengusaha kecil dan mengatakan keberhasilannya karena karma yang baik yang membuat banyak orang memberikan dukungan kepadanya.

Keberhasilannya di dunia bisnis membuat Lim pada 2002 memutuskan pindah di usia 41 tahun bersama keluarganya ke Perth, kepindahan yang digambarkannya sebagai dunia yang sama sekali berbeda.

Meski sudah berhasil jadi pengusaha, namun impian masa kecil Sam Lam untuk menjadi polisi tetap ada, dan pada 2006 dia bergabung dengan Kepolisian Australia Barat.

Baca juga: Setelah 9 Tahun Berkuasa, Pemerintah Konservatif Kalah dalam Pemilu Australia karena Isu Iklim

"Menjadi polisi adalah pekerjaan yang bagus, saya senang mengenakan seragam biru saya," katanya.

Pada 2020, Sam yang menguasai 10 bahasa mendapat penghargaan sebagai polisi teladan, penghargaan tertinggi di jajaran kepolisian Australia Barat, karena keterlibatannya dengan berbagai masyarakat multi budaya khususnya selama pandemi.

Tidak lama setelah itu dia didekati oleh Partai Buruh untuk menjadi calon anggota parlemen untuk daerah pemilihan Tangney.

Namun sekarang, setelah mencapai kemenangan yang tidak terduga, Sam Lim dengan jelas mengatakan ambisinya.

"Ada tantangan besar bagi saya untuk berbuat lebih baik, dan saya berharap Partai Buruh akan tetap bertahan selama 45 tahun ke depan," katanya.

Baca juga: Australia Umumkan Dugaan Kasus Cacar Monyet dari Pria yang Kembali dari Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com