CANBERRA, KOMPAS.com - Anthony Albanese akan menjadi perdana menteri Australia berikutnya setelah memimpin Partai Buruh meraih kemenangan pemilihan pertamanya dalam hampir satu dekade.
Dilansir BBC, sebagai salah satu politisi terlama di negara itu, ia menjanjikan para pemilih "perubahan yang aman" saat ia berhasil "menendang" keluar koalisi konservatif Liberal-Nasional yang telah berkuasa sejak 2013.
Perdana Menteri Scott Morrison yang digulingkan sering digambarkan sebagai "buldoser", dan Albanese bersumpah untuk menjadi " builder" atau "pembangun".
Baca juga: Setelah 9 Tahun Berkuasa, Pemerintah Konservatif Kalah dalam Pemilu Australia karena Isu Iklim
Setelah pandemi, yang membuat negara bagian Australia terputus satu sama lain dan kota-kota terpecah oleh penguncian yang ketat, memupuk persatuan adalah prioritas utama bagi pemimpin baru.
"Saya ingin menyatukan warga Australia. Saya ingin mencari tujuan bersama kita dan mempromosikan persatuan dan optimisme, bukan ketakutan dan perpecahan," katanya dalam pidato kemenangan pada Sabtu (21/5/2022) malam.
Lantas, siapa Albanese dan bagaimana sepak terjangnya?
Albanese atau akrab disapa Albo telah mendapatkan reputasi sebagai pembela sistem perawatan kesehatan gratis Australia, advokat untuk komunitas LGBT, seorang republikan, dan penggemar liga rugby yang bersemangat.
Pria berusia 59 tahun ini dibesarkan di panti sosial oleh seorang ibu tunggal dengan pensiun disabilitas. Dia sering menyebut asuhannya sebagai dasar untuk keyakinan progresifnya.
Albanese telah menjadi pemimpin Partai Buruh selama tiga tahun, mengambil alih setelah kekalahan mengejutkan dari pendahulunya Bill Shorten pada 2019.
Baca juga: Australia Umumkan Dugaan Kasus Cacar Monyet dari Pria yang Kembali dari Eropa
Tapi dia telah menjadi pendukung Partai Buruh sejak usia 20-an.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.