Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Umumkan Dugaan Kasus Cacar Monyet dari Pria yang Kembali dari Eropa

Kompas.com - 21/05/2022, 17:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

CANBERRA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Australia mengidentifikasi kemungkinan kasus cacar monyet pada seorang pria yang baru saja kembali dari Eropa.

Informasi itu dilaporkan ketika Kanada mengonfirmasi dua kasusnya, di tengah meningkatnya wabah penyakit langka di negara-negara non-endemik.

Baca juga: Cacar Monyet Menyebar ke 12 Negara, Lebih dari 80 Kasus Dikonfirmasi

Pria berusia 40-an itu menderita penyakit ringan beberapa hari setelah tiba kembali di Sydney.

“Dia menunjukkan gejala yang secara klinis sesuai dengan cacar monyet,” kata departemen kesehatan negara bagian New South Wales (NSW) sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (20/5/2022).

Pria tersebut dan kontak dekatnya telah menjalani isolasi di rumah.

Kanada melaporkan dua kasus cacar monyet pertama yang dikonfirmasi pada Kamis (19/5/2022) malam.

“Malam ini, Provinsi Quebec diberi tahu bahwa dua sampel yang diterima oleh NML (Laboratorium Mikrobiologi Nasional) dinyatakan positif cacar monyet. Ini adalah dua kasus pertama yang dikonfirmasi di Kanada,” kata Badan Kesehatan Masyarakat Kanada dalam sebuah rilis.

Lebih lanjut kata pihak berwenang, 17 kasus yang dicurigai sedang diselidiki di Montreal, kota terbesar Quebec.

Baca juga: 3 Kasus Cacar Monyet di Belgia Menyebar dari Festival Fetish

Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di beberapa negara non-endemik di Eropa dan Amerika Utara bulan ini, setelah Inggris memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang temuan kasus pada awal Mei.

Otoritas kesehatan menduga beberapa infeksi mungkin terjadi melalui kontak seksual, dengan empat kasus di Inggris diidentifikasi di antara orang-orang yang mengunjungi klinik kesehatan seksual setelah mengalami ruam yang terkait dengan cacar monyet.

Penyakit ini pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an, dan sebagian besar terjadi di Afrika Barat dan Tengah.

Ini mirip dengan penyakit cacar manusia umumnya, tetapi lebih ringan.

Gejala cacar monyet termasuk demam, sakit kepala, dan ruam kulit yang dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Pasien biasanya sembuh dalam beberapa minggu.

Baca juga: Wabah Cacar Monyet di Eropa Lampaui 100 Kasus, Jumlah Terbesar yang Pernah Tercatat

Pejabat kesehatan di NSW mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengelola setiap potensi kasus cacar monyet, termasuk peringatan klinis kepada dokter dan rumah sakit di seluruh negara bagian, kata Kepala Petugas Kesehatan NSW Kerry Chant.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mencatat pada Rabu (18/5/2022) bahwa siapa pun “dapat menyebarkan cacar monyet melalui kontak dengan cairan tubuh, luka cacar monyet, atau barang-barang bersama (seperti pakaian dan tempat tidur) yang telah terkontaminasi dengan cairan atau luka orang yang terkena cacar monyet.”

Badan tersebut menambahkan bahwa pengaplikasian desinfektan di lingkungan rumah dapat membunuh virus di permukaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com