Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengepungan Pabrik Azovstal Berakhir, Rusia Giliran Intensifkan Serangan di Donbass

Kompas.com - 21/05/2022, 08:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Pasukan Ukraina terakhir yang bersembunyi di pabrik Azovstal di Kota Mariupol menyerah pada Jumat (20/5/2022), kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Hal ini pun mengakhiri pengepungan perang oleh Rusia yang paling merusak saat Moskwa berjuang untuk memperkuat kendali atas wilayah Donbass.

Beberapa jam sebelum pengumuman Rusia pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukan pembela terakhir di pabrik baja telah diberitahu oleh militer Ukraina bahwa mereka bisa keluar dan menyelamatkan hidup mereka.

Baca juga: Komandan Ukraina Perintahkan Tentara di Pabrik Baja Azovstal Berhenti Bertempur

Rusia mengatakan, ada 531 anggota kelompok terakhir yang menyerah.

"Wilayah pabrik metalurgi Azovstal telah sepenuhnya dibebaskan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Mereka menambahkan bahwa total ada 2.439 pembela yang telah menyerah dalam beberapa hari terakhir.

Pihak Ukraina tidak segera mengonfirmasi angka-angka itu.

Rusia juga telah melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di Provinsi Luhansk, salah satu dari dua provinsi tenggara Ukraina yang diproklamasikan Moskwa sebagai negara merdeka.

"Tentara Rusia telah memulai penghancuran kota Sievierodonetsk yang sangat intensif, intensitas penembakan berlipat ganda, mereka menembaki permukiman, menghancurkan rumah demi rumah," kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di saluran Telegramnya, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Rusia Klaim 1.730 Tentara Ukraina Menyerah di Pabrik Baja Azovstal

"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang meninggal karena tidak mungkin untuk melewati dan melihat setiap apartemen," katanya.

Kota Sievierodonetsk dan Lyshchansk di seberang sungai Siverskiy Donets membentuk bagian timur dari kantong Ukraina yang dikuasai Rusia telah berusaha untuk diserbu sejak pertengahan April.

Staf umum Ukraina mengatakan, pihaknya telah menahan serangan di Sievierodonetsk, bagian dari apa yang digambarkan sebagai operasi besar Rusia di sepanjang garis depan.

Meskipun kehilangan kekuatan di tempat lain dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia telah maju di garis depan Luhansk. Hal ini dinilai oleh beberapa analis militer sebagai dorongan besar untuk mencapai tujuan perang yang diperkecil untuk merebut lebih banyak wilayah yang diklaim oleh pemberontak pro-Rusia.

"Ini akan menjadi konflik yang kritis dalam beberapa minggu ke depan. Dan, itu tergantung pada seberapa efektif mereka menaklukkan Sievierodonetsk dan tanah di seberangnya," kata Mathieu Boulegue, pakar di lembaga pemikir Chatham House London.

Di Moskwa, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, pembebasan Republik Rakyat Luhansk akan segera berakhir.

Baca juga: Rusia: 265 Tentara Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Menyerahkan Diri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com