MOSKWA, KOMPAS.com – Pasukan Ukraina terakhir yang bersembunyi di pabrik Azovstal di Kota Mariupol menyerah pada Jumat (20/5/2022), kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Hal ini pun mengakhiri pengepungan perang oleh Rusia yang paling merusak saat Moskwa berjuang untuk memperkuat kendali atas wilayah Donbass.
Beberapa jam sebelum pengumuman Rusia pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukan pembela terakhir di pabrik baja telah diberitahu oleh militer Ukraina bahwa mereka bisa keluar dan menyelamatkan hidup mereka.
Rusia mengatakan, ada 531 anggota kelompok terakhir yang menyerah.
"Wilayah pabrik metalurgi Azovstal telah sepenuhnya dibebaskan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan bahwa total ada 2.439 pembela yang telah menyerah dalam beberapa hari terakhir.
Pihak Ukraina tidak segera mengonfirmasi angka-angka itu.
Rusia juga telah melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di Provinsi Luhansk, salah satu dari dua provinsi tenggara Ukraina yang diproklamasikan Moskwa sebagai negara merdeka.
"Tentara Rusia telah memulai penghancuran kota Sievierodonetsk yang sangat intensif, intensitas penembakan berlipat ganda, mereka menembaki permukiman, menghancurkan rumah demi rumah," kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di saluran Telegramnya, dikutip dari Reuters.
"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang meninggal karena tidak mungkin untuk melewati dan melihat setiap apartemen," katanya.
Kota Sievierodonetsk dan Lyshchansk di seberang sungai Siverskiy Donets membentuk bagian timur dari kantong Ukraina yang dikuasai Rusia telah berusaha untuk diserbu sejak pertengahan April.
Staf umum Ukraina mengatakan, pihaknya telah menahan serangan di Sievierodonetsk, bagian dari apa yang digambarkan sebagai operasi besar Rusia di sepanjang garis depan.
Meskipun kehilangan kekuatan di tempat lain dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia telah maju di garis depan Luhansk. Hal ini dinilai oleh beberapa analis militer sebagai dorongan besar untuk mencapai tujuan perang yang diperkecil untuk merebut lebih banyak wilayah yang diklaim oleh pemberontak pro-Rusia.
"Ini akan menjadi konflik yang kritis dalam beberapa minggu ke depan. Dan, itu tergantung pada seberapa efektif mereka menaklukkan Sievierodonetsk dan tanah di seberangnya," kata Mathieu Boulegue, pakar di lembaga pemikir Chatham House London.
Di Moskwa, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, pembebasan Republik Rakyat Luhansk akan segera berakhir.
Berakhirnya pengepungan Mariupol bisa menjadi momen simbolis yang penting bagi Rusia, setelah serangkaian kemunduran sejak invasi dimulai pada 24 Februari. Meski begitu, pengepungan itu bagaimanapun telah mengakibatkan kehancuran besar-besaran.
Zelensky menggambarkan kondisi di Donbass, yang mencakup Luhansk dan provinsi tetangga Donetsk di mana Mariupol berada, sebagai "neraka" dan mengatakan wilayah itu telah "dihancurkan sepenuhnya" oleh Rusia.
Upaya Rusia mengusasi Luhansk dan Donetsk
Mengusasi Luhansk dan Donetsk akan memungkinkan Rusisa untuk mengklaim kemenangan setelah mengumumkan bulan lalu bahwa ini adalah tujuannya sekarang.
Rusia mencapai langkah besar menuju tujuan itu pada minggu ini, ketika Ukraina memerintahkan garnisun di Mariupol, pelabuhan utama Donbass, untuk mundur.
Natalia Zarytska, istri seorang pejuang Azovstal yang menyerah, mengatakan dia belum mendengar kabar dari suaminya sejak pertukaran pesan Telegram dua hari lalu. Dia percaya sang suami masih hidup.
"Situasinya sangat sulit dan mengerikan dan suami saya sedang dalam perjalanan dari satu neraka ke neraka lain, dari pabrik baja Azovstal ke penjara, ke penangkaran," kata Zarytska di Istanbul, di mana dia dan kerabat lainnya melobi Turki untuk membantu menyelamatkan para korban pejuang.
Palang Merah mengatakan telah mendaftarkan ratusan warga Ukraina yang menyerah di pabrik tersebut sebagai tawanan perang dan Kyiv mengatakan mereka menginginkan pertukaran tawanan.
Moskwa mengatakan para tahanan akan diperlakukan secara manusiawi, tetapi politisi Rusia telah dikutip mengatakan beberapa harus diadili atau bahkan dieksekusi.
Pasukan Rusia di Ukraina telah diusir dalam beberapa pekan terakhir dari daerah sekitar kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, mundur tercepat mereka sejak dipaksa keluar dari utara dan wilayah Kyiv pada akhir Maret.
Tetapi mereka masih menguasai sebagian besar wilayah selatan dan timur, dan berakhirnya pertempuran di Mariupol berarti bahwa wilayah tersebut sekarang sebagian besar tidak terputus.
https://www.kompas.com/global/read/2022/05/21/082900970/pengepungan-pabrik-azovstal-berakhir-rusia-giliran-intensifkan-serangan