Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Cacar Monyet di Spanyol Terkait dengan Aktivitas Sauna

Kompas.com - 21/05/2022, 06:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Sebuah sauna di ibu kota Spanyol, Madrid terpaksa ditutup karena diduga terkait dengan wabah cacar monyet yang terjadi di negara tersebut.

Beberapa negara Eropa telah melaporkan temuan kasus cacar monyet dalam beberapa hari terakhir, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyelidiki apakah beberapa wabah ini menyebar dalam komunitas gay.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, Sauna Paraiso, tempat ramah-gay yang namanya berarti "surga" di jantung kota Madrid, mengatakan di Twitter bahwa mereka akan menutup operasionalnya.

Baca juga: Waspada Wabah Cacar Monyet, Sudah Menyebar hingga Spanyol dan AS

"Sauna Paraiso akan tetap ditutup selama beberapa hari ke depan, tindakan pencegahan dalam menghadapi peringatan… atas munculnya apa yang disebut infeksi cacar monyet di wilayah Madrid," kata mereka.

Sementara itu, seorang pejabat kesehatan untuk wilayah Madrid, Enrique Ruiz Escudero, mengatakan bahwa pihak berwenang telah mencatat 21 kasus yang dikonfirmasi dan 19 kasus yang dicurigai.

"Kebanyakan orang yang dites positif memiliki tautan ke sumber ini," kata dia, merujuk pada sauna.

Penghitungan resmi temuan kasus biasanya membutuhkan waktu untuk diperbarui di tingkat nasional di Spanyol.

Jumlah cacar monyet terbaru dari Kementerian Kesehatan Spanyol adalah tujuh kasus yang dikonfirmasi secara nasional dan 23 orang yang dites positif virus "non-human" tetapi masih menunggu hasil lebih lanjut.

Baca juga: CDC Khawatir Wabah Cacar Monyet Menyebar ke Luar Inggris

Selain Madrid, beberapa daerah lain di Spantol, termasuk Galicia, Basque Country, dan Estremadura, juga telah melaporkan dugaan infeksi.

Cacar monyet biasanya tidak berakibat fatal, tetapi sering memanifestasikan "dirinya" melalui demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, badan menggigil, kelelahan, dan ruam seperti cacar air di tangan serta wajah.

Virus dapat ditularkan melalui kontak dengan lesi kulit atau tetesan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com