COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka menunjuk sembilan menteri baru pada Jumat (20/5/2022), tetapi posisi menteri keuangan masih kosong.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe yang menggantikan Mahinda Rajapaksa setelah kakak laki-laki presiden Gotabaya Rajapaksa itu mengundurkan diri, berjanji membentuk koalisi lintas partai setelah kabinet sebelumnya dibubarkan.
Para menteri baru--antara lain di posisi kesehatan, pendidikan, dan keadilan-- dilantik di hadapan Presiden Gotabaya Rajapaksa di kediaman resminya yang dijaga ketat di Colombo, kata pemerintah dikutip dari AFP.
Baca juga: Sri Lanka Kehabisan Bensin dan Tidak Bisa Impor karena Tak Punya Dollar
Sebanyak dua legislator dari partai oposisi utama SJB memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan baru.
Oposisi lainnya, Partai Kebebasan Sri Lanka, setuju mendukung Presiden Rajapaksa dan diberikan satu kursi.
Adapun posisi menteri keuangan--yang akan bertanggung jawab memimpin negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai bail-out--masih kosong.
Namun, kantor perdana menteri yang baru mengatakan kepada AFP, seseorang akan ditunjuk minggu depan untuk menjabat Menkeu Sri Lanka.
Penundaan menunjuk menteri keuangan dapat menghambat negosiasi IMF, kata kepala bank sentral memperingatkan pada Kamis (19/5/2022).
Sri Lanka menghadapi kekurangan devisa terburuk sepanjang masa. Pemerintah tidak mampu membiayai bahkan impor bahan paling penting seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Negara berpenduduk 22 juta orang itu mengalami kesulitan ekonomi yang parah selama berbulan-bulan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.