Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Dinasti Rajapaksa di Sri Lanka dan Kenapa Dituduh Tak Becus Pimpin Negara

Kompas.com - 12/05/2022, 19:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

COLOMBO, KOMPAS.com - "Apakah Rajapaksa satu-satunya nama belakang di negara Anda?"

Demikian punchline sebuah lelucon yang populer di Sri Lanka. Pertanyaan dalam lelucon itu dilontarkan seorang pejabat fiktif dari China yang bingung ketika berkunjung ke Sri Lanka karena setiap pejabat yang ia temui nama belakangnya sama.

Mudah membayangkan bagaimana lelucon itu bisa muncul: keluarga Rajapaksa telah menguasai negara kepulauan itu selama dua dekade terakhir.

Baca juga: Negara Bangkrut, Sri Lanka Minta Perantau Kirim Uang untuk Dibelikan Makanan

Namun, dominasi tersebut kini terancam: Warga Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1948, dan banyak ahli telah mengaitkan kesulitan saat ini dengan ketidakbecusan memimpin dan mengelola ekonomi negara.

Mahinda Rajapaksa menjabat sebagai presiden selama dua periode antara 2005 dan 2015.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Mahinda Rajapaksa menjabat sebagai presiden selama dua periode antara 2005 dan 2015.
Sudah ada korban yang signifikan: pada Senin (9 Mei), Perdana Menteri (dan mantan presiden) Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri di tengah protes yang menyebar ke seluruh negeri sejak awal April.

Mahinda adalah kakak dari presiden saat ini, Gotabaya Rajapaksa.

Terlambat terjun ke politik

Jangan salah, itu adalah peristiwa besar.

"Pengunduran diri Mahinda Rajapaksa menandai perubahan nasib yang memalukan bagi seorang pria yang selama bertahun-tahun menjadi orang paling berkuasa di Sri Lanka," kata Ayeshea Perera, editor situs BBC News Asia.

Sang mantan presiden menjadi anggota paling terkenal dari dinasti politik yang sebenarnya belum lama berkuasa di kancah politik nasional.

Mereka berasal dari generasi pemilik tanah di distrik selatan Hambantota, dan Mahinda pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 1970 — ia merupakan anggota termuda di parlemen waktu itu.

Kemudian pada 1980-an Mahinda terpilih lagi menjadi anggota parlemen, kali ini bersama kakak laki-lakinya, Chamal.

BBC INDONESIA Silsilah dinasti Rajapaksa di Sri Lanka.
Mahinda menjadi populer karena mengecam pelanggaran hak asasi manusia dalam pemberontakan kelompok sayap kiri pada 1987-1989, yang membuatnya sampai meminta PBB untuk campur tangan.

Pada 1994, ia diangkat menjadi menteri tenaga kerja oleh presiden baru Sri Lanka, Chandrika Kumaratunga. Selang 10 tahun kemudian, ia menjadi perdana menteri dan pada tahun 2005 ia menang tipis dalam pemilu untuk memperebutkan kursi kepresidenan.

Baca juga: Memahami Alasan Serius di Balik Bangkrutnya Sri Lanka

Mahinda menjabat sebagai presiden Sri Lanka selama dua periode (2005-2015). Pada 2009, ia menyelia akhir berdarah perang saudara dengan kelompok separatis Tamil yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun.

Kemenangannya dinodai oleh tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, terutama terhadap kelompok etnis dan agama minoritas--75 persen populasi Sri Lanka adalah Buddha Sinhala--serta tuduhan korupsi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com