Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Yakin Ukraina Akan Menang Perang Lawan Rusia

Kompas.com - 16/05/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CBS News

BERLIN, KOMPAS.com – Hampir tiga bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, pasukan Moskwa rupanya menghadapi “kemacetan” di palagan perang.

Di sisi lain, beberapa negara justru mengumumkan ketertarikannya untuk bergabung dengan NATO pasca-invasi Rusia ke Ukraina.

Sejumlah diplomat top dari NATO bertemu di Berlin, Jerman, beserta kepala aliansi menyatakan bahwa perang di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskwa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-81 Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan Balasan Kyiv di Izium, Serangan Moskwa di Donbass Hilang Momentum

“Ukraina dapat memenangi perang ini,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg melalui tautan video dalam pertemuan itu.

Dia menambahkan bahwa NATO harus terus menawarkan dukungan militer kepada Kyiv, sebagaimana dilansir CBS News, Minggu (15/5/2022).

Di bidang diplomatik, Finlandia dan Swedia mengambil langkah-langkah yang membawa mereka lebih dekat menjadi anggota NATO meski Rusia keberatan.

Finlandia mengumumkan pada Minggu bahwa mereka berusaha untuk bergabung dengan NATO, mengutip bagaimana invasi telah mengubah lanskap keamanan Eropa.

Baca juga: Kerabat Pasukan Ukraina Minta Xi Jinping Bebaskan Pengepungan Azovstal

Beberapa jam kemudian, partai pemerintah Swedia setuju untuk menjadi anggota NATO, yang dapat berujung pengajuan permohonan keanggotaan dalam beberapa hari.

Jika dua negara Nordik tersebut menjadi bagian NATO, hal tersebut akan menjadi pukulan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyebut ekspansi NATO pasca-Perang Dingin di Eropa Timur sebagai ancaman bagi Rusia.

Saat Moska kehilangan kekuatannya di bidang diplomatik, pasukan Rusia juga gagal memperoleh keuntungan teritorial di Ukraina timur.

Ukraina mengatakan, pihaknya menahan serangan Rusia di timur.

Baca juga: Musisi Ukraina Menang Kontes Lagu di Italia, Zelensky Semringah


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa selangkah demi selangkah, mereka akan memaksa penjajah meninggalkan tanah Ukraina.

Tentara Rusia dan Ukraina juga tengah terlibat dalam pertempuran sengit untuk memperebutkan jantung industri timur Ukraina, Donbass.

Tentara Ukraina yang berpengalaman dan memiliki perlengkapan terbaik telah memerangi separatis yang didukung Moskwa di timur selama delapan tahun.

Selama akhir pekan, pasukan Rusia menyerang sebuah pabrik kimia dan 11 gedung tinggi di Siverodonetsk, Luhansk, Donbass.

Baca juga: Putin Tuding Ukraina Menangguhkan Pembicaraan Damai

Gubernur Luhansk Serhii Haidaii mengatakan, dua orang tewas akibat serangan itu. Dia juga memperingatkan penduduk yang masih berada di kota itu untuk tinggal di tempat penampungan bawah tanah.

Rudal-rudal Rusia juga menghancurkan fasilitas infrastruktur militer di Distrik Yavoriv di Ukraina barat, dekat perbatasan dengan Polandia, kata Gubernur Lviv.

Lviv adalah pintu gerbang utama untuk senjata yang dipasok Barat yang diperoleh Ukraina selama perang.

Baca juga: “Perang Gandum” Dimulai, G7 Coba Keluarkan Pasokan dari Ukraina Sambil Tetap Tekan Rusia dengan Sanksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com