BUFFALO, KOMPAS.com – Seorang remaja yang membunuh 10 orang dalam penembakan bermotif rasialis di Buffalo, New York, AS, rupanya pernah ditahan tahun lalu.
Remaja bernama Payton Gendron (18) tersebut pernah ditahan dan diberikan evaluasi kesehatan mental setelah membuat ancaman di sekolah menengahnya pada 2021.
Dilansir Reuters, Minggu (15/5/2022), Gendron menyerang sebuah supermarket di Buffalo pada Sabtu (14/5/2022) yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai tindakan ekstremisme kekerasan yang bermotivasi rasial.
Baca juga: Penembakan Massal di Buffalo AS, 10 Orang Tewas, Diduga Bermotif Rasial
“Bukti yang kami temukan sejauh ini tidak membuat kesalahan bahwa ini adalah kejahatan kebencian rasialis mutlak yang akan dituntut sebagai kejahatan rasial,” kata Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia kepada wartawan, Minggu.
Gendron menyerah kepada polisi setelah melakukan penembakan terhadap 13 orang, di mana 11 orang di antaranya berkulit hitam.
Dia didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, yang membawa hukuman maksimum seumur hidup di penjara tanpa pembebasan bersyarat di New York.
Pihak berwenang mengatakan pada Minggu bahwa Gendron pergi ke Buffalo dari rumahnya dan berniat melancarkan serangan. Sehari sebelum serangan, dia melakukan "pengintaian" di daerah tersebut.
Baca juga: Wartawan Al Jazeera Korban Penembakan Akan Dimakamkan Dekat Yerusalem
Pada Sabtu sore, dia berkendara ke Tops Friendly Market, di mana dia memulai serangan yang dia siarkan secara real time di platform media sosial Twitch, layanan video milik Amazon.com.
Mengenakan perlengkapan taktis, Gendron melepaskan tembakan dengan senapan semi-otomatis yang dia beli secara legal, tetapi kemudian dimodifikasi secara ilegal.
Pihak berwenang menemukan dua senjata api lain di mobilnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.