Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Tuding Ukraina Menangguhkan Pembicaraan Damai

Kompas.com - 15/05/2022, 10:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina telah secara de facto ditangguhkan oleh Ukraina.

Dilansir dari Russia Today (RT), Putin membuat pernyataan itu selama melangsungkan panggilan telepon dengan Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, pada Sabtu (14/5/2022).

Diskusi difokuskan pada dorongan Finlandia untuk keanggotaan NATO, yang telah dihidupkan kembali di tengah krisis Ukraina.

Baca juga: Mantan Istri dan Terduga Pacar Putin Kena Sanksi dari Inggris

Menurut kantor Presiden Finlandia, Niinisto mengatakan kepada Putin bahwa negaranya akan membuat keputusan untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS dalam beberapa hari mendatang.

"Vladimir Putin, khususnya, berbagi penilaiannya tentang keadaan proses negosiasi antara perwakilan Rusia dan Ukraina, yang telah ditangguhkan secara de facto oleh Kyiv, yang belum menunjukkan minat dalam dialog yang serius dan bermakna," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Putin memperingatkan bahwa langkah Finlandia untuk meninggalkan “kebijakan tradisional netralitas militer” akan menjadi “kesalahan”. 

Dia menekankan bahwa tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia.

Namun, Putin mengatakan, langkah itu mungkin akan berdampak negatif pada hubungan saling menguntungkan antara kedua negara.

Tetangga Finlandia, Swedia, juga mempertimbangkan keanggotaan NATO, dan dapat mengajukan permohonannya paling cepat pada Senin (16/5/2022) besok, menurut laporan media lokal.

Baca juga: Jenderal Ukraina Bocorkan Prediksi Akhir Perang, Putin Akan Dikudeta

Rusia diketahui menyerang Ukraina pada sejak 24 Februari.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Di sisi lain, Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik (Luhansk dan Donetsk) dengan paksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com