Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua di India Gugat Anaknya Rp 10 Miliar karena Tak Kunjung Dapat Cucu

Kompas.com - 16/05/2022, 09:31 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sepasang suami-istri di Negara Bagian Uttarakhand, India utara, menggugat putra mereka satu-satunya dan istrinya karena tidak memberi mereka cucu setelah enam tahun menikah.

Sanjeev Prasad (61) dan Sadhana Prasad (57) mengatakan, mereka menghabiskan tabungan untuk membesarkan sang putra dan membiayai pelatihan pilotnya serta pernikahan mewah.

Mereka menuntut kompensasi senilai hampir 650.000 dollar AS (hampir Rp 10 miliar) jika tidak ada cucu yang lahir dalam waktu satu tahun.

Baca juga: Reaksi Media India Jelang Laga Final Thomas Cup 2022, Singgung Ganda Indonesia Sangat Tangguh, Peluang Menang 50:50

Sang putra dan istrinya tampaknya belum berkomentar.

Gugatan yang sangat tidak biasa ini diajukan atas dasar "penganiayaan mental".

Prasad mengatakan, dia telah menghabiskan semua tabungannya untuk putranya, mengirimnya ke AS pada tahun 2006 untuk pelatihan pilot dengan biaya 650.000 dollar AS (hampir Rp 10 miliar).

Sang putra pulang ke India pada 2007, tetapi kehilangan pekerjaannya dan keluarganya harus mendukungnya secara finansial selama lebih dari dua tahun, lansir Times of India.

Shrey Sagar (35), akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai pilot. Orang tuanya mengatakan mereka mengatur pernikahannya dengan Shubhangi Sinha, sekarang 31 tahun, pada tahun 2016, dengan harapan mereka akan memiliki cucu untuk teman bermain di masa tua mereka.

Baca juga: Gelombang Panas Terparah di India, Puluhan Burung Berjatuhan Tiap Hari

Orang tua itu mengatakan mereka membayar resepsi pernikahan di sebuah hotel bintang lima, mobil mewah senilai 80.000 dollar AS, dan bulan madu di luar negeri.

"Putra saya sudah enam tahun menikah tetapi belum berencana punya bayi," kata Prasad. "Setidaknya kalau kami punya cucu untuk menghabiskan waktu bersama, penderitaan kami akan tertahankan."

Pengacara pasangan itu, AK Srivastava, mengatakan kepada The National bahwa pasangan suami-istri itu menuntut ganti rugi karena kekejaman mental.

"Adalah impian setiap orang tua untuk menjadi kakek-nenek. Mereka sudah bertahun-tahun menunggu untuk punya cucu."

Petisi pasangan tersebut, yang diajukan di Haridwar, dijadwalkan akan naik ke persidangan pada 17 Mei. Sang putra dan istrinya tampaknya belum berkomentar.

Baca juga: Pria India Yoga Gaya Kalajengking Selama 29 Menit, Terlama di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com