AHMEDABAD, KOMPAS.com – Puluhan burung di Negara Bagian Gujarat, India, berjatuhan setiap hari karena kelelahan dan dehidrasi akibat gelombang panas yang menyengat.
Gelombang panas di wilayah tersebut membuat sumber air di kota terbesar Negara Bagian Gujarat, Ahmedabad, sampai kering, membuat burung-burung kekurangan air.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (12/5/2022) gelombang panas yang menerjang kali ini merupakan yang terpanas dalam beberapa dekade terakhir.
Perdana Menteri India Narendra Modi bahkan memperingatkan mengenai meningkatnya risiko kebakaran.
Paar dokter di rumah sakit hewan yang dikelola oleh Jivdaya Charitable Trust di Ahmedabad mengatakan, mereka telah merawat ribuan burung dalam beberapa pekan terakhir.
Para dokter menambahkan, para penyelamat membawa puluhan burung yang berjatuhan seperti merpati atau layang-layang setiap harinya.
Baca juga: Saat Burung-burung di India Alami Dehidrasi dan Berjatuhan dari Pohon karena Gelombang Panas…
“Tahun ini adalah salah satu yang terparah dalam beberapa waktu terakhir. Kami telah melihat peningkatan 10 persen dalam jumlah burung yang perlu diselamatkan,” kata Manoj Bhavsar, yang bekerja erat dengan lembaga tersebut dan telah menyelamatkan burung selama lebih dari satu dekade.
Para dokter hewan di rumah sakit tersebut memberi burung-burung tablet multivitamin dan menyuntikkan air ke mulut mereka menggunakan jarum suntik.
Pejabat kesehatan di Gujarat juga telah mengeluarkan imbauan kepada rumah sakit untuk mendirikan bangsal khusus serangan panas dan penyakit terkait panas lainnya karena kenaikan suhu.
Baca juga: Parahnya Gelombang Panas di India dan Pakistan: “Kami Hidup di Neraka”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.