Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Kejatuhan Perdana Menteri Imran Khan dan Demonstrasi Mahasiswa

Kompas.com - 25/04/2022, 07:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sistem parlementer

Politik Pakistan yang cenderung rapuh karena pemerintahan yang berhenti di tengah jalan menunjukkan kelemahan sistem demokrasi parlementer. Indonesia pun pernah mengalami periode seperti ini pada 1945-1959. Selama kurun waktu itu, perdana menteri sebagai kepala pemerintahan tidak pernah berumur panjang, bahkan ada yang berumur beberapa bulan.

Dengan Dekrit Presiden Soekarno tahun 1959, sistem pemerintahan parlementer diubah menjadi sistem presidensial. Dalam sistem ini, presiden bertindak sebagai kepala negara sekaligus menjadi kepala pemerintahan.

UUD 1945 yang direvisi menetapkan bahwa presiden yang memenangkan pemilu berhak menjalankan pemerintahan hingga lima tahun, yang sesudahnya dapat dipilih kembali namun hanya satu kali. Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR kecuali ada alasan prinsip, seperti kesehatan.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Parlementer

Sistem demokrasi parlementer sebenarnya ada nilai positifnya, yaitu kepala pemerintahan dapat diganti jika tidak menjalankan kewajibannya dengan benar. Hal itu dapat dilakukan dengan pengajuan mosi tidak percaya oleh partai-partai oposisi atau karena koalisi partai yang memerintah retak, yaitu beberapa menteri mengundurkan diri sebagai protes terhadap kebijakan perdana menteri yang tidak mereka setujui. Perdana menteri yang berkuasa kehilangan dukungan suara di parlemen.

Hal inilah yang sering terjadi di Jepang, yaitu terjadinya pergantian perdana menteri dalam waktu singkat. Namun setiap pergantian kabinet di Jepang cenderung tidak menimbulkan kegaduhan politik, baik di parlemen maupun di jalanan. Masyarakat tidak memberi perhatian besar pada pergantian kabinet. Pemilu berlangsung tanpa hiruk pikuk. Kandidat berpidato di atas mobil terbuka di pusat-pusat keramaian, orang-orang melihat sepintas, lalu melanjutkan aktivitasnya.

Poster-poster dipajang di tempat-tempat yang ditentukan dengan ukuran standar, sehingga tidak ada situasi ‘jor-joran’ (ingin lebih besar daripada yang lain). Nyaris tidak ada yang membaca atau memerhatikan. Partisipasi dalam pemilu rata-rata rendah. Orang hanya mencoblos jika kinerja perdana menteri dinilai tidak memuaskan, sehingga perlu diganti dengan orang lain.

Demokrasi yang matang

Walaupun masih kental nuansa prosedural dan berbiaya tinggi, tetapi demokrasi di Indonesia telah berlangsung dengan semakin terbuka dan damai. Keterbelahan politik yang menonjol sejak beberapa tahun terakhir ini, dengan munculnya kelompok yang populer disebut ‘cebong’ dan ‘kampret’, telah hampir cair. Apalagi jika Pemilu 2024 nanti tidak ada calon yang mengeksplorasi keyakinan orang untuk menarik suara, maka praktek berdemokrasi akan menjadi lebih matang.

Demokrasi yang matang dapat diukur antara lain dari ada tidaknya kebebasan berpendapat dari warga negara. Demonstrasi mahasiswa yang berlangsung beberapa kali akhir-akhir ini membuktikan hal itu.

Suara mahasiswa dapat disebut murni menyuarakan hati rakyat, sesuai dengan persoalan bangsa yang muncul saat ini. Demonstrasi berjalan tertib, aparat kepolisian telah bertindak benar, yaitu mengatur kegiatan unjuk rasa agar tidak menimbulkan gangguan keamanan dan kelangsungan kegiatan masyarakat.

Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa dan Publik yang (Kadung) Tak Percaya

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat masukan yang berarti dari demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa di Jakarta dan di berbagai daerah. Tuntutan penurunan harga-harga telah membuat pemerintah menetapkan kebijakan pelarangan ekspor CPO (crude palm oil/minyak sawit) yang sebelumnya telah menyebabkan bahan baku minyak goreng menjadi langka dan mahal.

Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang rutin setiap menjelang bulan puasa cenderung semakin terkendali sehingga tidak lagi menjadi keluhan masyarakat pada umumnya.

Tuntutan mahasiswa yang belum terpenuhi menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah di hari-hari setelah libur Lebaran usai. Intinya, pemerintah perlu terus mendengar suara mahasiswa sebagai representasi masyarakat, manakala wakil-wakil rakyat di DPR cenderung kurang seksama mengawasi jalannya pemerintahan.

Justru karena tidak bisa dijatuhkan di tengah jalan, seperti di Pakistan, pemerintah harus dikawal agar janji-janji yang dikampanyekan perlu diwujudkan. Tugas ini telah diemban oleh mahasiswa Indonesia dengan cukup baik.

Dengan mekanisme check and balances ini, Indonesia akan lebih siap untuk menjadi negara yang kuat, yang tegar dalam menghadapi gangguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com