“Kalau dulu ada yang beli sayur tiga kilogram, sekarang hanya beli satu kilogram,” kata Om Badreya, seorang pedagang kaki lima di Kairo barat.
Kondisi serupa juga terjadi di Somalia, negara yang bergulat dengan pemberontakan Islam dan kekeringan terburuk dalam 40 tahun.
Negara itu juga bersiap menghadapi Ramadhan yang suram karena kenaikan harga memangkas daya beli dari 15 juta penduduk yang kuat.
"Ramadhan akan jauh berbeda karena harga bahan bakar dan makanan meroket", kata penduduk Mogadishu Adla Nur.
Baca juga: Ukraina Terkini: Roket Rusia Meledak di Mykolaiv, 12 Orang Dilaporkan Tewas
Bahkan Arab Saudi yang kaya minyak pun merasa terjepit.
"Semuanya semakin mahal. Setiap kali saya membayar sekitar 20-30 riyal (5-8 dollar AS) lebih untuk produk yang sama," kata Ahmad al-Assad, seorang pegawai sektor swasta berusia 38 tahun.
Qatar, bagaimanapun, telah muncul sebagai pengecualian dengan pemerintah menurunkan harga pangan menjelang Ramadhan dalam isyarat simbolis.
“Harga lebih dari 800 komoditas telah diturunkan berkoordinasi dengan outlet-outlet utama di Qatar, mulai dari Rabu (23/3/2022) hingga bulan suci Ramadhan,” kata Kementerian Perdagangan dan Industri Qatar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.