Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Diplomat Rusia Diusir dari Negara-negara Uni Eropa, Dituduh sebagai Mata-mata

Kompas.com - 30/03/2022, 12:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BRUSSELS, KOMPAS.com - Dalam langkah terkoordinasi, empat negara Uni Eropa (UE) mengusir lebih dari 40 diplomat Rusia yang diduga mata-mata.

Irlandia, Belgia, Belanda dan Republik Ceko mengeluarkan perintah pengusiran terhadap total 43 staf kedutaan Rusia pada Selasa (29/3/2022) sore .

Baca juga: Ukraina Bersedia Jadi Negara Netral Demi Hentikan Serangan Rusia, Apa Konsekuensinya?

Langkah tersebut mengikuti tindakan serupa yang diambil oleh anggota UE lainnya, termasuk Polandia, dalam seminggu terakhir.

Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pengusiran itu "berkaitan dengan keamanan nasional kita".

Berbicara kepada parlemen, Wilmes mengatakan bahwa 21 anggota staf di Kedutaan Rusia di Brussels dan di konsulat di Antwerpen diminta meninggalkan negara itu. Mereka diberi waktu dua minggu untuk pergi.

Langkah, itu kata dia, dilakukan bersama dengan tetangga Belgia, Belanda, yang kementerian luar negerinya mengatakan telah mengusir 17 diplomat Rusia yang dianggap "aktif secara diam-diam" sebagai perwira intelijen.

Taoiseach Irlandia (Perdana Menteri Irlandia), Michael Martin, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemerintahnya mengusir empat diplomat Rusia setelah menerima saran keamanan dari pejabat intelijennya.

Baca juga: Janji Rusia Kurangi Serangan di Kyiv Disambut Keraguan Barat, Mengapa?

Martin mengatakan para pejabat telah diminta untuk meninggalkan negara itu, "karena kegiatan mereka tidak sesuai dengan standar perilaku diplomatik internasional".

Kedutaan Rusia di Dublin mengatakan menolak "keputusan tidak berdasar," dan menambahkan bahwa itu akan "memperburuk hubungan Rusia-Irlandia lebih lanjut".

Sementara itu, seorang pejabat Ceko mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa diplomat yang diusir dari Praha adalah Wakil Duta Besar Rusia.

"Bersama dengan Sekutu kami, kami mengurangi kehadiran intelijen Rusia di UE," cuit Kementerian Luar Negeri Ceko.

Dilansir dari BBC pada Rabu (30/3/2022), Polandia mengusir 45 diplomat terakreditasi karena terlibat dalam dugaan spionase di negara itu.

Baca juga: Rusia Janji Kurangi Operasi Militer, Zelensky: Kami Tak Akan Kurangi Upaya Pertahanan

Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski menulis di Twitter bahwa pejabat intelijen Polandia "membongkar jaringan layanan khusus Rusia di negara kita".

Awal bulan ini Bulgaria, Lithuania, Latvia, dan Estonia jugs mengusir total 20 staf kedutaan Rusia, sehubungan dengan kegiatan yang "bertentangan dengan status diplomatik mereka".

Rusia cenderung menanggapi keputusan semacam itu dengan langkah timbal balik, dan sebelumnya mengumumkan pengusiran 10 diplomat dari Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com