Tapi, langkah itu tak didukung PBB dan dikecam Rusia.
PBB menyuarakan peringatan atas keputusan Facebook untuk sementara melonggarkan kebijakan ungkapan kekerasan setelah invasi Rusia ke Ukraina, memperingatkan itu bisa memicu suara kebencian.
Jaksa Moskwa juga membuka kasus terhadap perusahaan induknya -yang memiliki Instagram- karena "menyerukan pembunuhan" terhadap orang Rusia.
Platform tersebut mengatakan akan mengizinkan pernyataan seperti "kematian bagi penjajah Rusia" tetapi bukan ancaman terhadap warga sipil.
Dewan Keamanan PBB diagendakan akan bertemu pada Jumat setelah Rusia mengatakan senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina, klaim yang dibantah Washington dan Kyiv.
AS mengatakan itu adalah tanda Moskwa akan segera menggunakan senjata itu sendiri.
PBB melaporkan lebih dari 2,5 orang telah melarikan diri dari "perang tidak masuk akal" di Ukraina.
Dari jumlah itu, lebih dari setengahnya pergi ke Polandia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.