Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-11 Serangan Rusia ke Ukraina, 4.300 Warga Rusia Ditahan, Erdogan Desak Gencatan Senjata

Kompas.com - 07/03/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama 11 hari pada Minggu (6/3/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Upaya kedua untuk membangun koridor kemanusiaan dari Kota Mariupol di Ukraina yang dikepung pasukan Rusia menemui kegagalan.

Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina melampaui 1,5 juta dan Amerika Serikat (AS) khawatir warga sipil yang menjadi sasaran.

Dilansir Reuters, berikut rangkuman invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-11.

Baca juga: Momen Siaran Terakhir TV Rusia, Kosongkan Studio Menyusul Tekanan atas Liputan Perang Ukraina

Lari dari konflik, terjebak dalam penembakan

Warga Ukraina yang melarikan diri dari Kota Irpin di luar Kyiv terperangkap dalam penembakan oleh pasukan Rusia.

Mereka akhirnya terpaksa untuk berlindung, kata saksi mata Reuters.

AS prihatin tentang warga sipil

AS telah melihat laporan yang sangat kredibel tentang serangan yang disengaja terhadap warga sipil di Ukraina.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Aksi protes di Rusia

Polisi menahan lebih dari 4.300 orang yang mengikuti aksi protes di seluruh menurut kelompok pemantau protes independen.

Ribuan warga Rusia menggelar aksi protes yang menentang invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Serangan 8 Roket Rusia Hancurkan Bandara Vinnytsia

Wali Kota Mariupol mencoba mengeluarkan warganya

Wali Kota Mariupol dulu bermimpi merevitalisasi kota. Namun kini, kotanya dikepung oleh pasukan Rusia.

Sekarang dia mengatakan, prioritas utamanya adalah membantu sekitar 400.000 orang yang terjebak di kota tenggara Ukraina itu untuk melarikan diri.

Upaya diplomatik

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan negaranya akan terus berusaha menengahi antara Rusia dan Ukraina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mendesak Putin untuk mengumumkan gencatan senjata di Ukraina, membuka koridor kemanusiaan, dan menandatangani perjanjian damai.

Larangan impor minyak bisa jadi senjata selanjutnya untuk lawan Rusia

Blinken mengatakan, AS dan para mitranya di Eropa sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia.

Namun, dia menekankan pentingnya menjaga pasokan minyak yang stabil secara global.

Baca juga: Pentingnya Mariupol, Kota Pelabuhan Strategis yang Kini Jadi Rebutan Rusia Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com