Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Sebut Serangan 8 Roket Rusia Hancurkan Bandara Vinnytsia

Kompas.com - 06/03/2022, 22:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

VINNYTSIA, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim sebuah rentetan rudal Rusia telah menghancurkan bandara sipil di Kota Vinnytsia di Ukraina tengah pada Minggu (6/3/2022).

"Saya baru saja diberitahu tentang serangan rudal di Vinnytsia. Delapan roket... Bandara hancur total," kata dia.

Beberapa kota dan pangkalan udara di Ukraina diketahui telah dibom, ditembaki, atau dihantap dengan rudal balistik sejak Rusia meluncurkan invasi 11 hari.

Baca juga: Pentingnya Mariupol, Kota Pelabuhan Strategis yang Kini Jadi Rebutan Rusia Ukraina

Namun, Kota Vinnytsia berada di wilayah barat Ukraina tengah yang jauh dari perbatasan Rusia dan Belarus dan jarang terjadi serangan serupa.

Zelensky pun mengambil kesempatan untuk memperbarui permintaannya agar kekuatan Barat memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina untuk mencegah lebih banyak serangan Rusia.

“Kami ulangi setiap hari, tutup langit di atas Ukraina. Tutup untuk semua rudal Rusia, untuk pesawat tempur Rusia, untuk semua teroris mereka," ungkap dia, dikutip dari Kantor Berita AFP.

"Jika tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya pesawat sehingga kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu hal untuk disimpulkan, Anda ingin kami dibunuh dengan sangat lambat," ungkap Zelensky.

Seperti diketahi Sebelumnya, NATO menolak permintaan Pemerintah Ukraina untuk memberlakukan zona larangan terbang untuk melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia.

Baca juga: Zelensky Kecam NATO yang Tolak Berlakukan Zona Larangan Terbang, Sebut Beri Lampu Hijau Pengeboman Rusia

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO tidak akan campur tangan dalam konflik karena kekhawatiran bentrokan langsung dengan Rusia yang dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas.

"Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang itu dengan menembak jatuh pesawat Rusia," kata Stoltenberg setelah pertemuan darurat tersebut.

 

Menurut dia, jika NATO menerapkan zona larangan terbang, konflik bisa meluas.

"Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ungkap dia.

Baca juga: Rusia Sebut Ukraina Gagalkan Kemajuan Pembicaraan Ketika Berusaha Libatkan NATO

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com