KIEV, KOMPAS.com - Pada hari ketujuh invasi Rusia, orang-orang Ukraina dibombardir besar-besaran di daerah permukiman dan setidaknya dua kota utama, Mariupol dan Kharkiv, sedang dalam pengepungan.
Lebih dari 350 warga sipil Ukraina tewas dan lebih dari 2.000 terluka, menurut layanan darurat Ukraina. Ratusan bangunan termasuk fasilitas transportasi, rumah sakit, taman kanak-kanak, dan rumah telah hancur, katanya.
Ukraina mengeklaim hampir 7.000 tentara Rusia telah tewas dalam enam hari pertama invasi Moskwa. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 498 tentara Rusia tewas di Ukraina sejak awal kampanyenya, pernyataan pertamanya tentang korban.
PBB mengatakan, 836.000 orang telah melarikan diri sejak konflik dimulai, termasuk banyak pelajar dan pekerja migran dari Afrika dan Timur Tengah yang telah tinggal di Ukraina. Lebih dari 450.000 telah melintasi perbatasan ke Polandia.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Kemana Kekuatan Udara Besar Rusia? | Pasukan Elite Chechnya Dilumpuhkan Ukraina
Pasukan Rusia mengeklaim merebut kota strategis lain di selatan, Kherson, meskipun pejabat setempat mengatakan kota itu masih berada di tangan Ukraina.
Di Kherson, sebuah kota berpenduduk 250.000 orang di utara Krimea, paramedis berusia 58 tahun Larysa Pavlovska mengatakan, beberapa daerah perumahan telah "dibom".
Sementara video yang terverifikasi tampaknya menunjukkan pasukan Rusia di pusat kota.
View this post on Instagram
Ibu kota, Kiev, mendapat serangan yang lebih berat ketika pasukan Rusia menggerakkan pasukan lebih dekat ke ibu kota dalam upaya nyata untuk mengepungnya.
Wali Kota Kiev Vitali Klitschko dan saudaranya Wladimir--keduanya petinju yang terkenal secara internasional--telah mengajukan permohonan yang berapi-api kepada sekutu Ukraina untuk lebih banyak dukungan guna memerangi invasi.
“Ukraina membutuhkan peralatan militer, uang, dan obat-obatan,” kata Vitali. "Ukraina berjuang untuk demokrasi dan pilihan kita."
Baca juga: Ingin Permalukan Rusia, Ukraina Undang Para Ibu dari Tentara Rusia Jemput Anaknya yang Tertangkap
Wakil Wali Kota Mariupol Serhiy Orlov menggambarkan situasi seperti bencana kemanusiaan setelah lebih dari 15 jam penembakan terus-menerus.
Kota pelabuhan Mariupol yang strategis dan penting di Laut Azov juga dilaporkan dikelilingi oleh pasukan Rusia.
“Kami bahkan tidak bisa membawa yang terluka dari jalanan, dari apartemen, karena penembakan tidak berhenti,” kata wali kotanya.
Dia mengatakan, ratusan orang di satu distrik perumahan dikhawatirkan tewas, termasuk ayah Orlov sendiri, yang tinggal di daerah itu dan tidak terdengar kabarnya sejak serangan itu.
View this post on Instagram
Pasukan Ukraina mengatakan, pasukan terjun payung Rusia telah mendarat di Kharkiv, kota kedua Ukraina, dan terjadi pertempuran jalanan di pinggiran.