Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-15 Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Serang RS, Kontraksi Perdagangan Global

Kompas.com - 11/03/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina genap berjalan lebih dari dua pekan atau 15 hari pada Kamis (10/3/2022) sejak dilancarkan pada 24 Februari.

Pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Ukraina dan Rusia pada Kamis gagal membawa kelonggaran bagi ratusan ribu warga sipil yang terperangkap di kota-kota Ukraina yang terkepung.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya akan mengumumkan gencatan senjata pada Jumat (11/3/2022) dan membuka koridor evakuasi dari lima kota.

Dilansir Reuters, berikut rangkuman hari ke-15 invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Apakah Berujung Transisi Energi Terbarukan?

Serangan di rumah sakit

Rusia mendapat kecaman internasional setelah menyerang sebuah rumah sakit di Mariupol, kota pelabuhan yang dikepung pasukan Moskwa.

Namun, Moskwa menyatakan bahwa bangunan itu telah diambil alih tentara Ukraina dan tidak lagi berfungsi sebagai fasilitas kesehatan.

Meski demikian, Kremlin mengatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kementerian Pertahanan Rusia kemudian membantah menyerang rumah sakit.

Baca juga: Bertemu Kali Pertama Sejak Invasi, Menlu Rusia-Ukraina Gagal Capai Terobosan

Dampak ekonomi

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia akan berbalik menghantam Barat.

Putin menuturkan, Rusia akan menyelesaikan berbagai masalah yang timbul akibat sanksi tersebut dan akan muncul menjadi lebih kuat.

IMF akan dipaksa untuk menurunkan perkiraan pertumbuhan global karena perang dan sanksi telah memicu kontraksi perdagangan global. Harga pangan dan energi juga meningkat tajam.

Baca juga: Perang Ukraina: Kisah Dokter India Bertahan di Bunker bersama Macan Kumbang dan Jaguar

Kepala IMF Kristalina Georgieva mengatakan, dia memperkirakan tekanan akan meningkat di Rusia untuk mengakhiri perang karena efeknya pada ekonomi dunia.

Rio Tinto menjadi perusahaan pertambangan besar pertama yang mengumumkan pemutusan semua hubungan dengan Rusia.

Inggris memberlakukan pembekuan aset dan larangan bepergian terhadap pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich dan CEO perusahaan minyak Rusia Rosneft Igor Sechin.

Para pemimpin Uni Eropa setuju untuk menghentikan pembelian minyak, gas, dan batu bara Rusia.

Baca juga: Merdeka atau Mati, Para Anak Muda Ukraina Terinspirasi Sumpah Pemuda Indonesia untuk Lawan Rusia

Pengungsi

Lebih dari 2,3 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejauh ini, menurut penghitungan terbaru PBB. Sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak.

Lebih dari 400.000 warga sipil sejauh ini telah dievakuasi di dalam Ukraina, sebagian besar dari zona pertempuran aktif.

Intelijen AS melaporkan, pasukan Rusia beroperasi dengan pengabaian yang sembrono terhadap warga sipil saat mereka menghadapi perlawanan dari tentara Ukraina.

Baca juga: Sebelum Rusia Vs Ukraina, Ini 8 Perang di Eropa Usai Jatuhnya Tembok Berlin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com