Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kirim Pasukan Bantu Atasi Kerusuhan di Kazakhstan

Kompas.com - 07/01/2022, 09:12 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ALMATY, KOMPAS.com - Aksi kerusuhan dan kekerasan baru meletus di Almaty, kota utama di Kazakhstan, pada Kamis (6/1/2022), ketika Rusia mengirim pasukan terjun payung untuk memadamkan kerusuhan di negara bekas sekutu Soviet yang paling dekat dengan Moskow itu.

Polisi di Almaty mengatakan mereka telah menewaskan puluhan perusuh semalaman hingga Kamis dini hari waktu setempat.

Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal. Lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Baca juga: Kerusuhan di Kazakhstan, KBRI Nur-Sultan Pastikan 140 WNI Aman

Diberitakan Reuters, Jumat (7/1/2022), setelah terjadi bentrok semalaman antara pengunjuk rasa dan tentara, kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota keduanya dibakar, dan mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu.

Sementara personel militer menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa.

Pada Kamis malam waktu setempat, terjadi pertempuran baru di alun-alun utama Almaty, yang diduduki secara bergantian oleh pasukan dan ratusan pengunjuk rasa sepanjang hari.

Jurnalis Reuters mendengar ledakan dan tembakan ketika kendaraan militer dan sejumlah tentara bergerak maju, meskipun penembakan berhenti lagi setelah malam tiba.

Kantor berita TASS mengutip para saksi yang mengatakan orang-orang telah tewas dan terluka dalam penembakan itu.

Pengerahan pasukan Rusia menjadi pertaruhan Kremlin bahwa kekuatan militer yang cepat dapat mengamankan kepentingan Rusia di negara Asia Tengah yang memproduksi minyak dan uranium itu, dengan segera menghentikan kekerasan terburuk dalam 30 tahun kemerdekaan Kazakhstan itu.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Kazakhstan Umumkan Kondisi Darurat | Misteri Pembunuhan Keluarga Borden

Menurut operator Checron, produksi minyak di ladang utama Kazakhstan Tengiz berkurang pada Kamis, karena beberapa kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk mendukung protes.

Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan meletus.

Sementara, internet dimatikan di seluruh negeri dan mengganggu transaksi bitcoin di salah satu pertambangan kripto terbesar di dunia itu. Terputusnya internet membuat sulit publik untuk menakar besarnya kerusuhan.

Namun kekerasan sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya di negara yang diperintah dengan tegas sejak zaman Soviet oleh pemimpin Nursultan Nazarbayev, yang mengundurkan diri sebagai presiden tiga tahun lalu.

Baca juga: Rusia Peringatkan Campur Tangan Asing di Kerusuhan Kazakhstan

"Serangan pada warga kami"

Penerus Nazarbayev yang diangkat, Presiden Kassym-Jomart Tokayev, mengatakan dia memanggil aliansi militer yang dipimpin Moskow dari negara-negara bekas Soviet.

Dia menyalahkan terjadinya kerusuhan itu pada teroris terlatih asing yang katanya telah menyita sejumlah bangunan dan senjata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com