Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Protes Besar, Kabinet Pemerintah Kazakhstan Mengundurkan Diri

Kompas.com - 05/01/2022, 12:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ALMATY, KOMPAS.com – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menerima pengunduran diri kabinet pemerintah negara pada Rabu (5/1/2022).

Pengumuman tersebut disampaikan Kantor Kepresidenan Kazakhstan sebagaimana dilansir Reuters.

Pengunduran diri kabinet pemerintah Kazakhstan terjadi setelah aksi protes besar yang oleh kenaikan harga bahan bakar di sana.

Baca juga: Profil Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kazakhstan

Pada Selasa (4/1/2022) malam waktu setempat, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan massa di alun-alun utama Almaty.

Almaty merupakan kota terbesar negara pecahan Uni Soviet tersebut. Selain aksi demonstrasi, bentrokan juga pecah di sejumlah wilayah dekat Almaty.

Pada Rabu pagi waktu setempat, Tokayev mengumumkan keadaan darurat di Almaty dan Provinsi Mangistau yang merupakan penghasil minyak.

Dia menuding adanya provokator domestik dan asing di balik kekerasan pada Selasa malam tersebut.

Baca juga: Ledakan di Gudang Senjata Kazakhstan 5 Orang Tewas

Aksi demonstrasi di Kazakhstan sendiri dimulai di Provinsi Mangistau pada Minggu (2/1/2022).

Aksi tersebut digelar setelah pemerintah mencabut batasan harga bahan bakar gas untuk kendaraan pada Sabtu (1/1/2022).

Berbicara kepada penjabat anggota kabinet pada Rabu, Tokayev memerintahkan mereka dan gubernur provinsi untuk mengembalikan kontrol harga bahan bakar gas dan memperluasnya ke bensin, solar, dan barang-barang konsumen lainnya.

Tokayev mengaku, situasi menjadi lebih baik di sejumlah kota yang dilanda protes setelah keadaan darurat diumumkan yang memberlakukan jam malam dan pembatasan pergerakan.

Baca juga: 350 Antelop Langka Tewas karena Petir di Kazakhstan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com