Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpaksa Bernapas dengan Selang Oksigen Setelah Long Covid, Wanita Ini Ingatkan Bahaya Berpuas Diri

Kompas.com - 09/12/2021, 09:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Masih dengan napas terengah-engah, Gemma Roberts tahu jalan menuju pemulihannya akan panjang.

Setidaknya untuk beberapa bulan ke depan, empat dinding ruangannya akan menjadi kenyataan yang harus dia hadapi.

Baca juga: Indonesia Peringkat 5 Dunia Vaksinasi Covid-19 Dosis Penuh Terbanyak, Nomor 1 di Asia Tenggara

Gemma tidak dapat bergerak jauh setelah menghabiskan dua bulan tidak sadarkan diri dengan ventilator. Dia benar-benar bergantung pada tunangannya, Sophie, saat dia berjuang melawan kasus long Covid yang parah.

Kepada Sky News, dia mengaku tidak segera mendapatkan vaksin Covid-19 hingga terinfeksi. Dengan munculnya varian baru sekarang, dia pun ingin memperingatkan orang lain tentang bahaya berpuas diri.

"Sementara saya koma, saya mengalami delapan serangan jantung, menderita sepsis... Saya harus menjalani cuci darah. Keluarga saya dihubungi beberapa kali, untuk mengatakan bahwa saya mungkin tidak akan berhasil (hidup).”

"Anda tentu tidak ingin berusia 35 tahun dan bergantung pada orang lain yang memasak makanan untuk Anda, bahkan membantu Anda berjalan lagi... Pada dasarnya Anda harus mempelajari segala sesuatu lagi seolah masih bayi.”

“Saya akan menerimanya, ambil saja vaksinnya," ujarnya memperingatkan yang lain tentang pentingnya vaksin sambil berefleksi tentang kesempatan yang dilewatkan untuk vaksinasi sebelumnya.

Baca juga: Kali Pertama, Papua Nugini Gelar Pemakaman Massal Pasien Covid-19

Penderitaan banyak pasien lainnya

Tapi Gemma tidak sendirian dalam penderitaannya.

Pandemi Covid-19 yang menghancurkan membuat rumah sakit Warrington dan Halton, di mana dia dirawat, harus mendirikan unit khusus untuk orang-orang yang menderita efek jangka panjang penyakit Covid-19 (long Covid) yang melemahkan penderitanya.

Dr David Lyons, seorang dokter umum yang menjalankan unit tersebut, mengatakan orang masih perlu menganggap virus ini sangat serius karena belum hilang.

"Orang-orang yang datang kepada kami cenderung setengah baya/lebih muda, orang-orang yang memiliki pekerjaan bagus, mereka memiliki tanggung jawab keluarga, mereka mungkin memiliki tanggungungan lain yang perlu diasuh, dan tiba-tiba mereka hancur,” ujarnya.

“Mereka bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur di pagi hari dengan benar, dan hidup mereka benar-benar terbalik."

Dan saat memasuki musim dingin, ada kegelisahan pada fasilitas kesehatan ini, seperti halnya di tempat lain.

Selama menderita long Covid Gemma sempat koma, dan mengalami delapan serangan jantung, menderita sepsis, hingga harus menjalani cuci darah. via SKY NEWS Selama menderita long Covid Gemma sempat koma, dan mengalami delapan serangan jantung, menderita sepsis, hingga harus menjalani cuci darah.

Baca juga: Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca: Pandemi Selanjutnya Lebih Mematikan dari Covid-19

Terlebih kata dia, dengan daftar pasien operasi menunggu lebih lama dari yang direncanakan di seluruh negeri, beberapa bulan ke depan akan sulit.

Ruang operasi di Inggris sekarang berjalan dengan kapasitas hampir penuh, tetapi jelas bahwa Covid masih memiliki dampak besar pada NHS (fasilitas kesehatan nasional Inggris).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com