Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terpaksa Bernapas dengan Selang Oksigen Setelah Long Covid, Wanita Ini Ingatkan Bahaya Berpuas Diri

LONDON, KOMPAS.com - Masih dengan napas terengah-engah, Gemma Roberts tahu jalan menuju pemulihannya akan panjang.

Setidaknya untuk beberapa bulan ke depan, empat dinding ruangannya akan menjadi kenyataan yang harus dia hadapi.

Gemma tidak dapat bergerak jauh setelah menghabiskan dua bulan tidak sadarkan diri dengan ventilator. Dia benar-benar bergantung pada tunangannya, Sophie, saat dia berjuang melawan kasus long Covid yang parah.

Kepada Sky News, dia mengaku tidak segera mendapatkan vaksin Covid-19 hingga terinfeksi. Dengan munculnya varian baru sekarang, dia pun ingin memperingatkan orang lain tentang bahaya berpuas diri.

"Sementara saya koma, saya mengalami delapan serangan jantung, menderita sepsis... Saya harus menjalani cuci darah. Keluarga saya dihubungi beberapa kali, untuk mengatakan bahwa saya mungkin tidak akan berhasil (hidup).”

"Anda tentu tidak ingin berusia 35 tahun dan bergantung pada orang lain yang memasak makanan untuk Anda, bahkan membantu Anda berjalan lagi... Pada dasarnya Anda harus mempelajari segala sesuatu lagi seolah masih bayi.”

“Saya akan menerimanya, ambil saja vaksinnya," ujarnya memperingatkan yang lain tentang pentingnya vaksin sambil berefleksi tentang kesempatan yang dilewatkan untuk vaksinasi sebelumnya.

Penderitaan banyak pasien lainnya

Tapi Gemma tidak sendirian dalam penderitaannya.

Pandemi Covid-19 yang menghancurkan membuat rumah sakit Warrington dan Halton, di mana dia dirawat, harus mendirikan unit khusus untuk orang-orang yang menderita efek jangka panjang penyakit Covid-19 (long Covid) yang melemahkan penderitanya.

Dr David Lyons, seorang dokter umum yang menjalankan unit tersebut, mengatakan orang masih perlu menganggap virus ini sangat serius karena belum hilang.

"Orang-orang yang datang kepada kami cenderung setengah baya/lebih muda, orang-orang yang memiliki pekerjaan bagus, mereka memiliki tanggung jawab keluarga, mereka mungkin memiliki tanggungungan lain yang perlu diasuh, dan tiba-tiba mereka hancur,” ujarnya.

“Mereka bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur di pagi hari dengan benar, dan hidup mereka benar-benar terbalik."

Dan saat memasuki musim dingin, ada kegelisahan pada fasilitas kesehatan ini, seperti halnya di tempat lain.

Terlebih kata dia, dengan daftar pasien operasi menunggu lebih lama dari yang direncanakan di seluruh negeri, beberapa bulan ke depan akan sulit.

Ruang operasi di Inggris sekarang berjalan dengan kapasitas hampir penuh, tetapi jelas bahwa Covid masih memiliki dampak besar pada NHS (fasilitas kesehatan nasional Inggris).

Lewis Cumming seharusnya menjalani operasi lutut sebelum pandemi. Dia sekarang telah dirawat dan tidak memiliki apa-apa selain pujian atas perawatan yang dia terima selama masa sulit ini.

Tetapi kepada Sky News dia mengaku sudah beberapa tahun yang sulit berurusan dengan rasa sakit kronis yang terus-menerus.

"Kamu tidak tahu kapan itu akan berakhir, berapa panjang seutas tali? Kamu tidak tahu kapan mereka akan melakukannya (operasi), terutama dengan pembatasan Covid-19."

Tekanan fasilitas medis

Di Inggris, tekanan pada layanan kesehatan tetap sangat tinggi dengan hampir enam juta orang saat ini berada dalam daftar tunggu.

Dengan beban ini, mereka menemukan solusi inovatif untuk menjalankan operasi, tetapi momok Covid-19 ada di mana-mana.

Pembersihan ekstra membutuhkan sumber daya yang berharga. Perawat mengganti APD sekitar 50 kali sehari, memakan waktu dua menit setiap kali, semuanya menambah waktu yang dapat dihabiskan bersama pasien.

Staf bedah juga menyuarakan rasa frustrasinya.

Dr Ashtin Doorgakant, konsultan ahli bedah ortopedi, mengatakan virus corona masih menantang setiap aspek dari apa yang dilakukan NHS.

"Varian baru akan muncul dan kami tidak tahu apa dampaknya pada sistem (kesehatan) dan seberapa besar tekanan yang akan ditimbulkannya lagi?”

“Setiap kali kami mengalami salah satu dari situasi ini, itu pada dasarnya memperpanjang penantian lagi (perawatan pasien lainnya), memakan beberapa keuntungan (pelayanan kesehatan) yang telah kami buat untuk yang lain."

Sejak pandemi dimulai, ada begitu banyak kejutan yang tidak menyenangkan, dan varian baru meninggalkan dengan begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Kembali ke kamar depan Gemma Roberts, wanita itu berharap dengan fisioterapi yang sedikit tapi konsisten, dia akan segera sembuh dan pulih sepenuhnya. Tetapi di masa Covid-19, dia tahu tidak ada yang bisa menjamin apa pun.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/09/095321570/terpaksa-bernapas-dengan-selang-oksigen-setelah-long-covid-wanita-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke