Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Migran Irak Dikuburkan Tanpa Orangtua, Jadi Korban dari Krisis Perbatasan Polandia-Belarus

Kompas.com - 24/11/2021, 16:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

"Mereka akan beristirahat di antara saudara Tatar mereka," katanya.

"Orang-orang ini telah meninggalkan negara mereka, bukan untuk bepergian atau melihat tempat-tempat indah, meskipun Polandia itu indah. Tetapi, untuk menemukan kehidupan yang lebih baik. Mereka dimanipulasi dan mereka menderita, hal yang bukan salah mereka."

Jumlah korban tewas tak diketahui pasti

Tidak ada jumlah pasti korban di antara para migran dan pengungsi, yang sejak musim panas telah melakukan perjalanan ke Belarus. Mereka kini berusaha menyeberang ke Polandia, Lituania, atau Latvia, tiga negara yang berbatasan dengan Uni Eropa.

Uni Eropa menganggap migrasi sebagai “perang hibrida”, yang dilakukan oleh pemerintah otoriter Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Polandia memerintahkan keadaan darurat di sepanjang perbatasannya untuk menghentikan para migran masuk. Termasuk untuk mencegah keluarga - atau penyelundup - mendekati perbatasan yang dapat memfasilitasi perjalanan mereka lebih jauh ke barat.

Sebagian besar migran berharap dapat mencapai Jerman atau tempat lain di Eropa Barat, dan dalam beberapa kasus untuk bertemu kembali dengan kerabat.

Baca juga: Krisis Migran, Polandia Sebut Belarus Ubah Taktik dengan Memecah ke Kelompok Kecil

Ketika Polandia membangun kehadiran militernya di daerah itu, banyak migran terperangkap di hutan. Mereka didorong bolak-balik antara pasukan Belarus dan Polandia.

Badan Penjaga Perbatasan Polandia sejak September melaporkan sekitar 10 kematian, tetapi tidak mengidentifikasi korban.

Sementara itu, kelompok kemanusiaan dan media Polandia telah melaporkan lebih banyak kasus. Tetapi, sulit untuk memverifikasi kematian tersebut.

Ada juga kematian migran di pihak Belarus, dengan mayat dikembalikan ke Irak untuk dimakamkan. Tetapi, pihak berwenang Minsk belum melaporkan berapa banyak kasus seperti itu.

Seorang pria yang tampaknya adalah seorang migran dari Afrika dimakamkan pada Senin (22/11/2021) di pemakaman Katolik Sokolka, tidak jauh dari pemakaman Muslim di Bohoniki karena sebuah Alkitab ditemukan di sebelah tubuhnya.

Tetapi, karena tidak ada kepastian bahwa dia adalah orang Kristen, pendeta setempat tidak memimpin upacara, dan semua yang menghadiri pemakaman adalah jurnalis.

Media Polandia juga melaporkan kematian seorang pria Kristen Suriah berusia 24 tahun, yang mereka identifikasi sebagai Issa Jerjos.

Baca juga: Alexander Lukashenko: Sangat Mungkin Pasukannya Bantu Migran Masuk Perbatasan Belarus-Polandia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com