Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Migran di Inggris Capai Rekor 1.185 dalam Sehari

Kompas.com - 13/11/2021, 04:26 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Namun Dewan Pengungsi mengatakan, orang-orang yang melarikan diri dari perang dan teror terpaksa untuk mengambil tindakan luar biasa dan tidak memiliki pilihan tentang bagaimana mereka mencari keselamatan.

Dewan Pengungsi menilai rencana pemerintah akan menciptakan sistem dua tingkat, di mana beberapa pengungsi akan dihukum secara tidak adil karena cara mereka mencapai Inggris.

Badan amal lainnya menyerukan kepada pemerintah untuk mengubah pendekatannya terhadap para migran.

Baca juga: Imbas Masalah Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Rusia Kirim Dua Pembom Nuklir

"Tidak ada yang mempertaruhkan nyawa mereka kecuali mereka benar-benar putus asa dan merasa tidak punya pilihan lain," kata Palang Merah Inggris.

Amnesty International mengatakan orang-orang melakukan perjalanan seperti itu "sebagian besar karena tidak ada rute aman dan legal yang terbuka untuk mereka".

Orang-orang yang melintasi Selat datang ke Inggris dari bagian termiskin dan paling kacau di dunia, seperti Yaman, Eritrea, Chad, Mesir, Sudan, dan Irak.

Di bawah hukum internasional, orang memiliki hak untuk mencari suaka di negara mana pun mereka tiba, dan tidak disebutkan harus mencari suaka di negara aman pertama.

Sangat sulit untuk mengajukan suaka ke Inggris kecuali sudah berada di negara tersebut.

Pada 2019, ada 35.737 permohonan suaka, yang turun menjadi 29.815 pada 2020. Angka untuk paruh pertama 2021 menunjukkan 14.670 permohonan suaka.

Baca juga: Situasi Terkait Migran Makin Panas, Presiden Belarus Hina Polandia dan Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com