Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Terkait Migran Makin Panas, Presiden Belarus Hina Polandia dan Uni Eropa

Kompas.com - 10/11/2021, 16:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MINSK, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko melontarkan hinaan kepada Polandia dan Uni Eropa, buntut masalah migran ilegal di perbatasan yang makin panas.

Blok "Benua Biru" itu menuding Lukashenko menjadikan para imigran sebagai pionnya dalam "perang hibrida" melawan mereka.

Lukashenko dianggap hendak membalas dendam karena negaranya sudah dijatuhi oleh serangkaian sanksi oleh UE.

Baca juga: Polandia Sebut Putin Dalang Gelombang Migran Terlantar di Perbatasan Belarusia

Presiden Belarus sejak 1994 tersebut juga dituduh sengaja menggiring migran ke perbatasan Polandia menggunakan dalih palsu.

Alexander Lukashenko yang tidak terima dengan tudingan itu melontarkan makian kepada Uni Eropa. "Kalian berengsek, orang gila yang menyuruh saya melindungi kalian dari migran," kecamnya.

Presiden berusia 67 tahun itu juga menuduh tetangganya tersebut sengaja menggelar perang dengan para migran.

Dia menyoroti bagaimana Warsawa menempatkan tank-nya berjejer untuk mengadang para imigran yang hendak masuk.

Dilansir Daily Mail Selasa (9/11/2021), Lukashenko menyebut helikopter tetangganya itu terbang rendah dan membuat takut imigran.

"Saya khawatir konfrontasi di perbatasan ini akan makin meningkat. Ini jelas-jelas bentuk provokasi," tudingnya.

Baca juga: Ratusan Migran Telantar di Perbatasan akibat Sengketa Politik Belarusia-Polandia

Dari Warsawa, Perdana Menteri Mateusz Morawiecki menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai otak dari masuknya migran ilegal tersebut.

Pernyataan Morawiecki muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengusulkan, Belarus harus dibayar untuk mencegah imigran masuk.

Lavrov juga mengusulkan kepada Uni Eropa untuk memberikan dana kepada Turki, supaya migran itu tidak masuk dari Yunani.

"Serangan yang dilakukan Lukashenko ini punya dalang di Moskwa. Dalangnya Presiden Putin," ujar Morawiecki dalam rapat darurat dengan parlemen Polandia.

Di perbatasan, para imigran itu terjebak. Mereka tak bisa masuk ke Polandia, namun untuk balik ke Belarus tak memungkinkan.

Dampaknya, 2.000 orang migran, kebanyakan pria muda, terjebak di wilayah yang dingin. Sebanyak 10 di antara mereka tewas.

Baca juga: Terjebak di Hutan yang Kejam, Migran Lebanon Menyesal Menyeberang ke Eropa Lewat Belarus

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com