Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Es Krim dalam Perang Dunia: Segarkan Pasukan, Beri Rasa Bahagia

Kompas.com - 10/11/2021, 15:51 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber ripleys

KOMPAS.com - Kopi dan tembakau jelas adalah makanan pokok bagi banyak orang yang bertugas di militer.

Tetapi, dilansir Ripleys, tak hanya dua hal itu yang jadi konsumsi para prajurit, ada pula es krim yang disebut "jadi pendorong moral sejak Perang Dunia I".

Makanan yang menenangkan ini menghasilkan respons fisiologis, yang membuat mereka yang memakan secara tidak sadar memikirkan kenangan yang menenangkan.

Ini sangat memuaskan bagi mereka yang berada di militer, yang terkadang harus bertahan dalam penempatan yang lama tanpa kenyamanan rumah.

Baca juga: Kisah Beruang Polandia yang Menjadi Pahlawan Perang Dunia II

Selama Perang Dunia I, alkohol dilarang di kapal Angkatan Laut. Ini berarti bahwa perwira berpangkat lebih tinggi harus menemukan cara untuk membuat anak buahnya bahagia.

Solusinya adalah sesuatu yang sedikit lebih manis daripada alkohol: es krim.

Mereka mengubah setidaknya satu tongkang berpendingin Angkatan Darat menjadi pabrik es krim.

Tongkang itu mampu menghasilkan 10 galon es krim setiap tujuh menit dan dapat menyimpan hingga 2.000 galon makanan beku.

Kecintaan Angkatan Laut terhadap es krim berlanjut hingga Perang Dunia II.

Pelaut Daniel W Klohs mengingat kembali tugasnya di USS Hancock dan saat krunya memberikan 30 galon es krim ke kapal perusak yang mengembalikan pilot.

Ini jadi "preseden baru untuk kembalinya penerbang."

Baca juga: Minta Maaf Waktu Kecil Beli Es Krim Pakai Uang Palsu, Pria Ini Tebus Kesalahannya

Sebagian besar pelaut dan tentara tidak memiliki akses mudah ke es krim, tetapi kapal pengangkut berisi freezer puny banyak persediaan makanan lezat.

Ini membuat awak kapal perusak senang menyelamatkan pilot karena mereka dihargai dengan makanan untuk usaha mereka.

Pada Mei 1942, USS Lexington diserang secara kritis selama Pertempuran Laut Coral dan lebih dari 200 awak tewas.

Mengikuti perintah untuk meninggalkan kapal, para pelaut masuk ke lemari es dan melahap es krim sebelum melompat ke laut, menurut veteran Angkatan Laut Merle Lebbs.

Baca juga: Manisnya Permen dan Perang Pentingnya dalam Perang Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com