KOMPAS.com - Partai Komunis China (PKC) mengeluarkan "resolusi historis" langka pada Kamis (11/11/2021), yang mengangkat status kepemimpinan Xi Jinping.
"Resolusi historis" yang dirilis Xi Jinping adalah yang ketiga dari jenisnya dalam sejarah 100 tahun berdirinya Partai Komunis China berkuasa.
Melansir BBC pada Kamis (11/11/2021), resolusi historis yang pertama disahkan oleh Mao Zedong pada 1945 dan yang kedua oleh Deng Xiaoping pada 1981, yang mengubah China menjadi kekuatan ekonomi.
Ringkasan resmi dari resolusi historis Xi Jinping disahkan pada Kamis di sesi pleno ke-6, salah satu pertemuan politik paling penting di China.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Peringatkan Potensi Perang Dingin di Asia-Pasifik
Pengesahan resolusi historis Xi Jinping itu menjadikan Xi setara dengan pendiri partai Mao dan penggantinya Deng.
Melansir The Guardian pada Kamis (11/11/2021), ringkasan resmi resolusi historis dari pertemuan pleno tersebut disebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China telah “membuat pencapaian bersejarah dan mengalami transformasi bersejarah”.
Dokumen resolusi historis yang dirilis partai komunis itu memuji Xi, Mao, dan Deng, karena memimpin China untuk mencapai “transformasi luar biasa dari berdiri dan tumbuh makmur menjadi kuat”.
Ringkasan resmi dari resolusi historis tersebut mengatakan, “Menetapkan posisi kamerad Xi Jinping sebagai inti dari komite pusat serta seluruh partai...sangat penting dalam memajukan menuju peremajaan besar bangsa China.”
Ringkasan itu juga mengatakan bahwa komite pusat partai telah menyelesaikan “banyak tugas utama yang belum selesai sebelumnya dan mempromosikan pencapaian bersejarah dan perubahan bersejarah dalam perjuangan partai dan negara”.
Resolusi historis itu disahkan setelah perubahan besar dinamika kekuasaan di puncak Partai Komunis China dalam beberapa tahun terakhir.
Kemudian, ditujukan untuk meyakinkan pejabat partai serta masyarakat luas tentang kemajuan yang dibuat di bawah kepemimpinan Xi Jinping, kata Ling Li, seorang ahli yang mempelajari PKC di Universitas Wina.
Baca juga: COP26 Glasgow, China Balas Kritik Biden soal Absennya Xi Jinping
Pada dasarnya, resolusi histpris ini memperkuat kekuasaan Xi Jinping, kata para ahli kepada BBC.
"Dia mencoba untuk menampilkan dirinya sebagai pahlawan dalam epik perjalanan nasional China," kata Adam Ni, editor China, Neican, sebuah buletin tentang urusan China saat ini.
"Dengan mendorong melalui resolusi historis yang menempatkan dirinya di pusat narasi besar Partai dan China modern, Xi menunjukkan kekuatannya. Tetapi, dokumen itu juga merupakan alat untuk membantunya mempertahankan kekuatan ini," terangnya.
Dr Chong Ja Ian dari Universitas Nasional Singapura mengatakan langkah terbaru tersebut membuat Xi Jinping berbeda dari para pemimpin China sebelumnya.