Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Faksi Anti-pemerintah Etiopia Bentuk Aliansi, Dorong Transisi Politik

Kompas.com - 05/11/2021, 16:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ADDIS ABABA, KOMPAS.com – Sembilan faksi anti-pemerintah di Etiopia akan membentuk aliansi pada Jumat (5/11/2021) untuk mendorong transisi politik di negara tersebut.

Pengumuman itu semakin menambah tekanan kepada Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed ketika pasukan pemberontak semakin maju menuju ibu kota, Addis Ababa.

Beberapa dari sembilan faksi tersebut memiliki milisi bersenjata sebagaimana dilansir Reuters. Salah satu faksi dalam aliansi itu adalah Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Baca juga: Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Setelah Pasukan Tigray Mengancam Ibu Kota

TPLF telah memerangi pasukan pemerintah Abiy selama setahun di Tigray dalam perang yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa lebih dari dua juta orang mengungsi.

Dua dari kesembilan faksi itu, Tentara Pembebasan Oromo (OLA) dan Gerakan Demokratik Agaw (ADM), mengonfirmasi kepada Reuters bahwa pengumuman tentang pembentukan aliansi itu benar adanya.

Persatuan sembilan faksi tersebut dinamakan Front Persatuan Pasukan Federalis dan Konfederasi Etiopia.

Baca juga: Etiopia Lancarkan Serangan Udara ke Tigray, 10 Orang Tewas

Pembentukan aliansi tersebut dimaksudkan untuk menantang Abiy dan sebagai pengakuan atas kebutuhan besar untuk berkolaborasi dan bergabung menuju transisi yang aman.

Juru bicara pemerintah dan Kementerian Luar Negeri Etiopia tidak menanggapi permintaan komentar mengenai aliansi tersebut.

Di sisi lain, Juru Bicara TPLF Getachew Reda tidak menanggapi permintaan komentar ketika diminta pada Jumat.

Baca juga: Etiopia Usir 7 Staf Senior PBB karena Berbicara Krisis Tigray

Seruan gencatan senjata

Komunitas internasional menyerukan gencatan senjata di Etiopia setelah pasukan Tigray dari utara mengeklaim telah membuat kemajuan dan menuju Addis Ababa pekan ini.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Kamis (4/11/2021) bahwa konflik di Etiopia harus diakhiri.

“Negosiasi perdamaian harus segera dimulai tanpa prasyarat untuk mencapai gencatan senjata,” ujar Blinken.

Juru bicara pemerintah Etiopia dan TPLF tidak menanggapi permintaan komentar atas seruan gencatan senjata dari Blinken.

Baca juga: Muncul 29 Jenazah Manusia di Sungai, Sudan Panggil Dubes Etiopia

Sebelum aliansi baru itu diumumkan, OLA sudah bergabung dengan pasukan Tigray.

Kedua kelompok tersebut mengonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka berada di Kota Kemise di Negara Bagian Amhara, 325 kilometer dari Addis Ababa.

Pada Kamis pemerintah Etiopia menuduh pasukan Tigray membual mengenai wilayah teritorial yang berhasi mereka rebut.

Baca juga: Etiopia Umumkan Gencatan Senjata Sepihak di Tigray

Pada Selasa (2/11/2021), TPLF mengeklaim telah mendekati Kota Mille. Posisi itu memungkinkan mereka memotong jalan raya yang menghubungkan tetangga Djibouti dengan Addis Ababa.

Pada Jumat pagi waktu setempay, Juru Bicara Pemerintah Etiopia Legese Tulu membatah klaim dari TPLF.

“Medan perangnya 80 kilometer dari Mille,” kata Tulu.

Baca juga: Serangan Udara Etiopia di Pasar Tigray: 64 Orang Tewas, 180 Luka-luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com