ADDIS ABABA, KOMPAS.com – Etiopia mengusir tujuh staf senior PBB dari negaranya karena menganggap mereka campur tangan dalam urusan dalam negeri.
Ancaman tersebut dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Etiopia pada Kamis (30/9/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Pengumuman itu disampaikan setelah para pekerja bantuan PBB tersebut berbicara mengenai akses kemanusiaan ke wilayah Tigray yang dilanda konflik.
Baca juga: Situs Warisan Dunia Abad Pertengahan di Ethiopia Jatuh di Tangan Pemberontak Tigray
Kementerian Luar Negeri Etiopia mengatakan, pihaknya mengeluarkan persona non grata untuk tujuh orang tersebut di Etiopia karena ikut campur dalam urusan dalam negeri.
"Menurut surat yang ditujukan kepada masing-masing dari tujuh orang yang tercantum di bawah ini, semuanya harus meninggalkan wilayah Etiopia dalam 72 jam ke depan," tulis Kementerian Luar Negeri Etiopia di Facebook.
Pernyataan itu menyebutkan tujuh staf yang bekerja untuk berbagai badan PBB. Salah satu staf yang diusir adalah koordinator kemanusiaan PBB untuk Etiopia, Grant Leaity.
Baca juga: Sekitar 50 Mayat Orang Tigray Ditemukan Mengambang di Sungai Sudan
Tigray, wilayah paling utara Etiopia, telah terperosok dalam konflik sejak November 2020.
PBB sebelumnya memperkirakan bahwa 400.000 orang menghadapi situasi kritis seperti kelaparan di sana. Ketakutan akan kematian akibat kelaparan di sana juga semakin meningkat.
Organisasi internasional tersebut menambahkan, wilayah Tigray masih berada di bawah blokade de facto.
Baca juga: Etiopia Umumkan Gencatan Senjata Sepihak di Tigray
PBB juga memperingatkan adanya malapetaka ketika pertempuran antara pasukan Etiopia melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) telah menyebar ke daerah-daerah tetangga.
Pada September, Leaity mengutarakan bahwa stok bantuan, uang tunai, dan bahan bakar di Tigray sangat minim. Bahkan stok makanan di sana telah habis pada akhir Agustus.
Pihak berwenang Etiopia dan TPLF masing-masing saling menuduh menghalangi penyaluran bantuan yang berusaha mencapai Tigray.
Ketika perang telah meluas dan merenggut ribuan nyawa, krisis kemanusiaan di sana semakin dalam.
Baca juga: Serangan Udara Etiopia di Pasar Tigray: 64 Orang Tewas, 180 Luka-luka
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.