Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami 100 Gempa Bumi, Gunung Berapi di La Palma Muntahkan “Tsunami Lava”

Kompas.com - 18/10/2021, 07:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - "Tsunami lava" yang spektakuler mengalir dari gunung berapi Cumbre Vieja La Palma, Kepulauan Canary, yang telah memaksa 300 orang lainnya mengungsi dari rumah mereka.

Gempa berkekuatan 4,5 pada Kamis (14/10/2021) menyebabkan sungai lava baru menyembur dari gunung berapi.

Baca juga: Lava Gunung Berapi di La Palma Menuju Laut, Bahaya Gas Beracun Mengintai Spanyol

Seorang juru bicara Institut Vulkanologi Kepulauan Canary mengatakan ledakan terakhir telah menyebabkan "tsunami lava", yang tertangkap di kamera pada Jumat (15/10/2021) melansir Business Insider.

Video tersebut menunjukkan magma - yang berada pada suhu sekitar 1075 Celcius - dengan viskositas tinggi bergulir ke permukaan La Palma, di mana lebih dari 7,36 kilometer persegi telah terendam oleh lava, menurut Layanan Manajemen Darurat Copernicus Uni Eropa.

Gempa berkekuatan 4,5 adalah yang terkuat yang melanda pulau itu dari 100 yang terjadi dalam 24 jam, menurut Reuters pada Jumat (15/10/2021).

Letusan dimulai pada 19 September, dan lebih dari 7000 orang harus meninggalkan rumah mereka di pulau, yang merupakan rumah bagi 83.000 orang itu.

Baca juga: Inilah Gunung Tinggi di Dunia yang Tak Boleh Didaki

Setelah gempa bumi besar, 300 orang lainnya yang tinggal di antara kota Tazacorte dan La Laguna dievakuasi pada Kamis (14/10/2021), sebagai tindakan pencegahan. Petugas darurat memberi waktu beberapa jam agar penduduk mengumpulkan barang-barang dan hewan peliharaan mereka sebelum harus pergi ke tempat pertemuan.

Hingga saat ini tidak ada korban jiwa. Namun, ada kekhawatiran tentang jumlah belerang yang dihasilkan dari ledakan.

Lava, batuan cair panas yang pecah di permukaan, telah meluap dari gunung berapi Cumbre Vieja selama empat minggu.

Melansir BBC pada Minggu (17/10/2021), pihak berwenang mengatakan mereka memperkirakan aliran lahar terus bergerak ke barat laut dari gunung berapi mengikuti aliran dari tiga sungai batuan cair yang menyebar di 1,7 kilometer pulau itu.

Awan cepat beracun, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, telah mencapai Karibia dan negara-negara tetangga Eropa.

Para ilmuwan tidak dapat memprediksi kapan letusan akan berakhir, tulis ahli vulkanologi Robin George Andrews di The Times.

Baca juga: Aktivitas Gunung La Palma Terus Meningkat, Penerbangan Dihentikan, Tiga Kota Evakuasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com