Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Australia Sita Paket Heroin Terbesar, Nilainya Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 18/10/2021, 07:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

MELBOURNE, KOMPAS.com – Polisi Australia berhasil menyita paket heroin terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut dengan nilai sekitar 140 juta dollar Australia (Rp 1,4 triliun).

Penyitaan tersebut dilakukan di Port of Melbourne, pelabuhan terbesar di Australia, pada 29 September.

Melansir BBC, Minggu (17/10/2021), polisi menyita 1.290 paket heroin lengkap dengan merek merahnya dan beratnya mencapai 450 kilogram.

Baca juga: Tiga Ton Heroin dari Afghanistan Disita India setelah Taliban Berkuasa, Nilainya Puluhan Triliun

Paket narkoba tersebut ditemukan dalam kontainer yang berisi keramik. Kepolisian Australia menambahkan, mereka juga menangkap seorang pria Malaysia.

Pria tersebut kemudian ditahan dan bisa menghadapi hukuman penjara hingga seumur hidup.

Pengiriman tersebut berasal dari Malaysia dan ditujukan untuk sebuah bisnis yang berlokasi di Melbourne. Beberapa lokasi kemudian digerebek.

Plt Asisten Komisaris Krissy Barrett dari Polisi Federal Australia mengatakan, temuan itu terjadi berkat kerja sama yang erat antar-polisi di komunitas internasional.

Baca juga: Afghanistan, Pusat Perdagangan Heroin yang Beralih ke Sabu

“Kami memiliki hubungan yang kuat dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan khususnya Departemen Reserse Kriminal Narkotika PDRM,” kata Barrett.

“Kami terus bekerja sama dalam mengidentifikasi sindikat kejahatan terorganisir transnasional yang berusaha merugikan kedua negara dan menghasilkan jutaan dollar keuntungan dari kegiatan kriminal,” imbuh Barrett.

Dia menambahkan, adanya penyitaan paket heroin itu paling tidak menyelamatkan satu nyawa akibat setiap dua kilogram obat-obatan terlarang.

Baca juga: Bayi 2 Bulan Meninggal dengan Ditemukan Kandungan Heroin di Kepalanya

“Penting untuk dicatat bahwa selain penangkapan yang dilakukan, hasil utama dari operasi ini adalah menyelamatkan sekitar 225 nyawa,” tutur Barrett.

Pada 2019, pihak berwenang Australia juga berhasil menyita paket sabu-sabu raksasa yang nilainya mencapai 1,2 miliar dollar Australia (Rp 12 triliun).

Obat-obatan terlarang itu disembunyikan di dalam speaker stereo di pelabuhan Melbourne. Sekitar 37 kilogram heroin juga ditemukan dalam penggerebekan itu.

Baca juga: Hari Pertama Menjabat, Polisi di Meksiko Dikirimi Kepala Manusia oleh Kartel Narkoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com