Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Terus Mengalir Deras, Letusan Gunung La Palma Bisa Berlangsung Tiga Bulan

Kompas.com - 23/09/2021, 16:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

MADRID, KOMPAS.com - Letusan gunung berapi La Palma di Kepulauan Canary Spanyol bisa berlangsung selama tiga bulan, menurut perhitungan para ahli.

Institut Vulkanologi Kepulauan Canary mengatakan pada Rabu (22/9/2021) bahwa letusan di pulau La Palma dan akibatnya dapat berlangsung hingga 84 hari.

Baca juga: Gunung di Pulau La Palma Spanyol Meletus, 5.000 Warga Mengungsi

Lembaga itu mengatakan telah melihat perhitungan panjang letusan sebelumnya di kepulauan itu.

Seperti letusan terbaru, aktivitas vulkanik akan diikuti aliran lava deras dan aktivitas seismik yang berlangsung lama.

Artinya, warga masih bisa menghadapi risiko gempa bumi, aliran lahar, gas beracun, abu vulkanik, dan hujan asam.

Lembaga tersebut juga melaporkan pada Selasa (21/9/2021) malam, terjadi peningkatan jumlah letusan kecil yang melemparkan batu dan abu tinggi ke udara dari gunung berapi La Palma.

Sejak letusan pada Minggu lalu, sungai lava yang kuat, setinggi enam meter, telah menelan 185 bangunan, sebagian besar rumah di pedesaan.

Pada Selasa (21/9/2021), aliran lahar sedang menuruni bukit menuju pantai pulau yang lebih padat penduduknya.

FILE - Dalam file foto Selasa, 21 September 2021 ini, lava dari letusan gunung berapi mengalir menghancurkan rumah-rumah di pulau La Palma di Canaries, Spanyol. AP PHOTO/EMILIO MORENATTI FILE - Dalam file foto Selasa, 21 September 2021 ini, lava dari letusan gunung berapi mengalir menghancurkan rumah-rumah di pulau La Palma di Canaries, Spanyol.

Petugas darurat di pulau itu berusaha mengalihkan sebagian lahar dengan traktor pemindah material untuk membersihkan jalur, sehingga batuan cair dapat mengikuti, dengan harapan menjauhkannya dari rumah penduduk.

Namun, para pejabat mengatakan mereka tidak tahu apakah itu akan berhasil.

Baca juga: Gunung Berapi Meletus di Pulau Atlantik, Pertama Kali dalam 50 Tahun

Sekitar 1.000 orang dievakuasi di kemudian hari dari lingkungan Todoque di garis pantai, sehingga jumlah total orang yang dievakuasi menjadi sekitar 6.000 orang.

Pertemuan lava, yang lebih dari 1.000 derajat Celsius, dengan badan air dapat menyebabkan ledakan dan menghasilkan awan gas beracun.

Evakuasi segera telah membantu menghindari korban dari letusan, meskipun kerusakan rumah, infrastruktur dan lahan pertanian signifikan, menurut para pejabat melansir Sky News pada Rabu (22/9/2021).

Gunung berapi itu juga telah memuntahkan antara 8.000 dan 10.500 ton belerang dioksida - yang juga mempengaruhi paru-paru setiap hari, menurut Institut Vulkanologi Kepulauan Canary.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DW News (@dwnews)

Baca juga: UNIK GLOBAL: Pemilik Warung Masukkan Narkoba Buat Pelanggan Ketagihan | Bocah 1 Tahun Hilang 3 Hari Ditemukan Minum Susu di Gunung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com