Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pria Amputasi Ganda, Mendaki 13 Jam ke Puncak Gunung dengan Merangkak

Kompas.com - 31/08/2021, 19:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

WALES, KOMPAS.com - Seorang pria yang kehilangan kedua kakinya karena amputasi ganda merangkak mendaki Gunung Snowdon dengan tangan dan lututnya, dalam pendakian epik 13 jam.

Paul Ellis, 56 tahun, terpaksa menjalani amputasi pada kedua kaki, setelah cedera tulang belakang.

Tapi kondisi itu tetapi tidak menghentikannya melalui rute sembilan mil (14 kilometer) yang melelahkan mendaki Gunung Snowdon.

Baca juga: Siuman dari Operasi, Pria Ini Kaget Dokter Salah Amputasi Kaki

Ayah dari dua anak, dari Widnes, Cheshire, mengenakan sarung tangan berkebun tebal di kedua tangannya dan pelindung lutut.

Meski begitu, tubuhnya masih mengalami lecet selama pendakian 3.560 kaki tersebut.

Paul, yang sedang menggalang dana dan kesadaran bagi anak-anak yang mengalami amputasi, mendapat teriakan semangat dari pendaki lain, saat dia menuju puncak dengan ransel seberat 21 pon (9,5 kg).

Sejauh ini Ellis telah mengumpulkan lebih dari 18.000 poundsterling (Rp 353 juta) untuk amal Amp Camp.

“Saya melakukan tiga mil pertama dalam waktu sekitar tiga jam, dua mil terakhir membawa saya kurang lebih sembilan jam mungkin.” ujar Paul melansir Daily Mail pada Minggu (29/8/2021).

"Saya memiliki beberapa lecet di tunggul saya, lecet di tangan saya, saya menggunakan pergelangan tangan saya sepanjang waktu, sehingga pergelangan tangan saya menjadi sangat sakit.”

“Tetapi dengan semua dukungan dari orang-orang di gunung yang mengatakan 'ayo kamu bisa melakukannya', itu memacu saya.”

Baca juga: Pria Asal China Jadi Orang Buta Pertama di Asia yang Berhasil Mendaki Gunung Everest

Menurutnya, orang-orang yang melaluinya sangat murah hati. Saat dia kehabisan air dua kali, orang-orang memberinya air dan juga makanan.

“Saya benar-benar menikmatinya, ini adalah hari yang baik.”

“Ini tantangan dan itulah mengapa saya ingin melakukannya, untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk anak-anak (yang diamputasi). Ini adalah tantangan yang sulit tetapi salah satu yang layak dilakukan.”

Paul berkemah di dekat puncak semalam pada Sabtu (28/8/2021) sebelum memulai perjalanan keesokan paginya, dengan bantuan kaki palsunya.

Penggalangan dana Paul akan membantu membayar enam anak yang diamputasi dan keluarga mereka untuk pergi berlibur ke Tenerife.

Paul mengalami kecelakaan pada 1992 dan dibiarkan dalam keadaan kesakitan. Dengan mobilitas terbatas atas kondisi setelah kecelakaan itu, dia memilih untuk menjalani amputasi ganda pada 2008 dan menggunakan kaki palsu.

“Saya berubah dari tidak bisa berjalan sama sekali dan hanya bisa berdiri selama sekitar lima menit menjadi mendaki gunung dan sebagainya. Ini bukan akhir dari hidup Anda jika Anda kehilangan anggota tubuh,” ujarnya.

Ellis juga mendaki puncak Ben Nevis, gunung tertinggi di Skotlandia, dengan sekelompok 10 orang yang diamputasi awal bulan ini.

Baca juga: Rekor Dunia Pecah, Inilah Wanita Tercepat yang Mendaki Gunung Everest, Tak sampai 26 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com